news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi Bagikan 3 Ribu Sertifikat Tanah di Bali

14 Juni 2019 11:28 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Bali dengan meninjau Pasar Sukawati di Kabupaten Gianyar. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Bali dengan meninjau Pasar Sukawati di Kabupaten Gianyar. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo membagikan 3 ribu sertifikat tanah di Lapangan Kilobar, Desa Taman Bali, Kecamatan Bangli, Kabupaten Bangli, Jumat (14/5).
ADVERTISEMENT
Jokowi membagikan sertifikat ini didampingi oleh Ibu Negara Iriana Jokowi, Menteri Agraria Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil, Gubernur Bali Wayan Koster, dan Bupati Bangli I Made Gianyar.
"Berbahagia sekali hari ini saya bisa menyerahkan kembali 3 ribu sertifikat. Sudah dipegang semuanya sertifikatnya? Coba diangkat tinggi-tinggi," kata Jokowi kepada warga yang hadir.
Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Bali dengan meninjau Pasar Sukawati di Kabupaten Gianyar. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Jokowi mengatakan, seharusnya jumlah pemegang sertifikat di Indonesia sebanyak 126 juta orang. Tapi sejak tahun 2014, baru 46 juta orang yang mengantongi sertifikat tanah.
"Berarti masih kurang 80 juta orang di seluruh Indonesia yang punya tanah tapi belum pegang sertifikat. 80 juta bidang tanah, besar sekali," tuturnya.
Jokowi menjelaskan, pada pemerintahan terdahulu, Badan Pertanahan Nasionala (BPN) hanya mampu menerbitkan 500 ribu hingga 600 ribu lembar sertifikat tanah dalam satu tahun. Jika keadaan itu terus dilanjutkan, maka perli waktu hingga 160 tahun agar seluruh masyarakat bisa memiliki sertifikat tanah.
ADVERTISEMENT
"Artinya bapak ibu sekalian kalau pengin pegang sertifikat nunggu 160 tahun. 80 juta kalau setahun hanya 500 ribu berarti 160 tahun. Siapa yang mau pegang sertifikat nunggu 160 tahun? Ada yang mau? Tunjuk jari saya beri sepeda. Maju," imbuh Jokowi.
Presiden Joko Widodo mengunjungi proyek revilitasi pasar seni Sukawati di Kabupaten Gianyar, Jumat (15/6). Foto: Denita/kumparan
Di 2015, Jokowi pun meminta Menteri BPN Sofyan Djalil agar bisa menerbitkan 5 juta lembar sertifikat tanah dalam setahun. Tidak hanya itu, ia juga meminta agar jumlah sertifikat tanah yang dibagikan harus meningkat tiap tahunnya.
"Sehingga kita hitung, kita perkirakan tahun 2025 itu seluruh yang 80 juta bisa diberikan ke masyarakat," ungkapnya.
Jokowi juga bersyukur karena di tahun 2019, Bali menjadi provinsi pertama yang seluruh warganya mempunyai sertifikat.
ADVERTISEMENT
"Dan patut bersyukur, khusus untuk provinsi Bali, semua adalah nanti yang pertama semua sertifikat itu selesai, yakni untuk tahun ini," tuturnya.
Berdasarkan catatan Sofyan, jumlah tanah di Bali saat ini mencapai 1.843.226 bidang dan 83 persen tanah sudah bersertifikat. Sehingga ia optimistis seluruh tanah di Bali akan bersertifikat.
"Masih ada 170 bidang lebih tanah yang harus kami selesaikan, dan laporan tahun 2019 seperti dijanjikan seluruh Bali tuntas kita akan terbitkan. Provinsi Bali adalah provinsi yang pertama di mana seluruh tanahnya bersertifikat," pungkasnya.