Jokowi Bantah Ajak Berantem: Siapa yang Ngomong, Jangan Ambil Sepotong

6 Agustus 2018 11:05 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi resmikan Pesantren di Sumbawa Besar. (Foto: dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi resmikan Pesantren di Sumbawa Besar. (Foto: dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat umum relawan pada Sabtu (4/8) menuai polemik. Jokowi dinilai sebagian pihak memicu perpecahan dengan meminta relawannya untuk berani ketika diajak berantem oleh kubu lawan.
ADVERTISEMENT
Jokowi membantah bahwa ia menyuruh pendukungnya berkelahi dengan kubu lawan. Ia meminta publik untuk menonton pidatonya dengan lengkap.
"Siapa yang ngomong? Ditonton yang komplet dong. Kan saya sampaikan bahwa aset terbesar kita adalah persatuan, kerukunan. Oleh sebab itu, jangan sampai, saya sampaikan membangun kebencian, saling mencela, saling menjelekkan, saya sampaikan itu," kata Jokowi usai meninjau venue Asian Games di Ancol, Senin (6/8).
Jokowi meminta publik tak terpancing dan melihat pidatonya secara keseluruhan. Menurut dia, jika melihat pidatonya secara menyeluruh, maka akan terlihat maksud Jokowi sebenarnya.
"Coba dirunut dari atas, jangan diambil sepotongnya saja. Nanti yang enak yang mengomentari kalau seperti itu. Dilihat semuanya secara keseluruhan. Konteksnya akan kelihatan," tutup Jokowi.
ADVERTISEMENT
Pidato Jokowi yang dinilai memicu polemik itu disampaikan di depan ribuan relawannya di SICC Bogor, Sabtu (5/8). Dalam kesempatan itu, Jokowi meminta agar para relawannya bisa berkampanye dengan damai, namun harus berani jika ada yang mengajak kelahi.
"Lakukan kampanye yang simpatik. Tunjukkan diri kita relawan yang bersahabat dengan semua golongan. Jangan bangun permusuhan, jangan membangun ujaran kebencian, jangan membangun fitnah-fitnah, tidak usah suka mencela, tidak usah suka menjelekkan orang. Tapi kalau diajak berantem juga berani," kata Jokowi.