Jokowi: Banyak Pejabat Khawatirkan Prosedur Penyaluran Bantuan Gempa

22 Maret 2019 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana acara Tatap Muka Presiden Jokowi dengan masyarakat Lombok, NTB, Penerima Strimulan Rumah Rusak Berat, Sedang, dan Ringan yang Sudah Jadi di Gedung Hakka, Nusa Tenggara Barat, Jumat (22/3). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana acara Tatap Muka Presiden Jokowi dengan masyarakat Lombok, NTB, Penerima Strimulan Rumah Rusak Berat, Sedang, dan Ringan yang Sudah Jadi di Gedung Hakka, Nusa Tenggara Barat, Jumat (22/3). Foto: Fahrian Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo meminta agar pembangunan rumah tahan gempa di Lombok bisa dipercepat. Ia menyebut, banyak pejabat pemerintah yang terkesan khawatir dalam menangani masalah ini karena harus melewati prosedur yang cukup panjang.
ADVERTISEMENT
"Dalam praktiknya, banyak pejabat yang khawatir kalau prosedurnya tidak dilalui, mereka takut masuk sel, baik mungkin di Pak Bupati, Pak Gubernur, mungkin Pak Kepala BNPB, dan mungkin juga Pak Menteri," kata Jokowi di depan korban gempa Lombok di Gedung HAKA, Lombok, Jumat (22/3).
Sehingga, kata Jokowi, pihaknya harus mengubah tahapan prosedur pemberian bantuan yang tadinya ada 17 tahapan, menjadi 4 tahapan saja. Diharapkan, proses yang dipersingkat itu bisa dilakukan dengan lebih cepat.
Presiden Jokowi bersama Ibu Negara Iriana Jokowi tiba di Bandara Lombok Internasional Airport, NTB. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
"Sehingga prosedur yang dulu ruwet, ada 17 prosedur, sudah kita potong tinggal 4. Tetapi saya lihat juga tadi masih dari sini, ke sini, ke sini, masih 4 tahapan. Tapi menurut saya sudah cepat," jelasnya.
Jika sudah rampung, ia berharap rumah-rumah di NTB bisa seperti di Jepang yang mampu menyatu dengan alam. Sehingga, saat gempa terjadi, dampak yang dihasilkan tidak terlalu merugikan.
ADVERTISEMENT
"Kalau ada gempa rumahnya goyang- goyang dikit tidak ada masalah, karena rumah tahan gempa yang sudah dicek kementerian," pungkasnya.