Jokowi Beberkan 4 Alasan Indonesia Terpilih Jadi Anggota DK PBB

12 Juni 2018 14:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi di Istana Bogor (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi di Istana Bogor (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Indonesia mendapatkan kepercayaan dunia untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan (DK) PBB periode 2019-2020. Presiden Joko Widodo mengungkapkan, setidaknya, ada empat alasan yang menjadikan Indonesia terpilih.
ADVERTISEMENT
Alasan pertama, kata Jokowi, yakni kondisi politik demokrasi Indonesia yang stabil dan damai. Menurutnya, kondisi dalam negeri menjadi pertimbangan besar bagi 144 negara dari 190 negara yang memilih Indonesia.
"Kedua, rekam jejak dan kontribusi diplomasi Indonesia dalam turut menjaga perdamaian dunia," jelas Jokowi saat konferensi pers di Istana Bogor, Jawa Barat, Selasa (12/6).
Alasan ketiga, yakni, Indonesia dianggap memiliki netralitas dan independensi dalam perpolitikan luar negeri. Sementara alasan keempat, kata dia, Indonesia berperan dalam menjembatani perbedaan, termasuk konflik yang terjadi di berbagai negara.
Suasana Voting Majelis Dewan Keamanan PBB (Foto: AFP/Don EMMERT )
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Voting Majelis Dewan Keamanan PBB (Foto: AFP/Don EMMERT )
"Perolehan ini merupakan sebuah hasil kerja keras dalam jangka panjang dari diplomat-diplomat kita, diplomat-diplomat Indonesia," kata Jokowi.
Jokowi menambahkan, keberhasilan Indonesia ini, juga merupakan hasil kampanye yang dilakukan saat bertemu dengan para petinggi negara-negara sahabat. Kampanye yang dimaksud adalah pencalonan Indonesia menjadi anggota tidak tetap DK PBB.
ADVERTISEMENT
"Tadi saya sudah sampaikan, dari jangka panjang dilakukan secara bersih, tidak menghamburkan-hamburkan uang dan juga lebih mengedepankan rekam jejak dan visi Indonesia untuk Dewan Keamanan PBB," ungkapnya.
Lebih lanjut, Jokowi menjelaskan, ada beberapa prioritas Indonesia dalam DK PBB nantinya. Pertama, ingin memperkuat ekosistem perdamaian dan stabilitas dengan memperkuat budaya penyelesaian konflik secara damai.
Menlu saat Voting Dewan Keamanan di PBB  (Foto: Don EMMERT/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Menlu saat Voting Dewan Keamanan di PBB (Foto: Don EMMERT/AFP)
Kedua, Jokowi mengungkapkan, Indonesia ingin memperkuat sinergi antara organisasi kawasan dan DK PBB. Ketiga, yakni meningkatkan pendekatan komprehensif dalam menangani kejahatan lintas batas, termasuk terorisme.
"(Keempat) Secara khusus saya berpesan kepada Menlu untuk memberikan prioritas kepada isu Palestina. Isu palestina akan menjadi prioritas bagi Indonesia dalam Dewan Keamanan PBB," jelasnya.
Sebelumnya, pemungutan suara Majelis Umum PBB memilih Indonesia bersama Jerman, Republik Dominika, Belgia, dan Afrika Selatan. Jajak pendapat dilangsungkan di kantor pusat PBB di New York, Amerika Serikat, Jumat (8/6). Indonesia berhasil terpilih setelah meraup 144 suara, melampaui jumlah minimal sebanyak 127 suara.
ADVERTISEMENT