news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi Beri Contoh Tiga Warga yang Rasa Manfaat Pemerintahannya

24 Februari 2019 23:46 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato kebangsaan di SICC Sentul, Bogor, Minggu (24/2/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato kebangsaan di SICC Sentul, Bogor, Minggu (24/2/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Calon presiden nomor urut 01 Jokowi dalam pidato kebangsaannya bertajuk "Optimis Indonesia Maju" banyak bercerita mengenai capaian-capaian selama masa pemerintahannya. Jokowi bahkan, memberi contoh dengan menghadirkan tiga warga yang telah merasakan manfaat ats kebijakan di masa pemerintahannya.
ADVERTISEMENT
Pertama adalah soal Program Keluarga Harapan (PKH). Jokowi mengatakan, selama empat tahun kita berhasil membangun sistem jaminan sosial yang mensejahterakan rakyat.
"lebih dari 15 setengah juta keluarga miskin telah mendapatkan bantuan pangan seperti Ibu Siti Jariyah dari Bekasi, Jabar," kata Jokowi di SICC, Bogor, Jawa Barat, Minggu (24/2)
"Dulu Bu Siti dan suami kekurangan dalam membiayai hidup anak anaknya. Lalu tahun 2015, ibu Siti mulai berani berjualan lontong sayur dan gado gado. Ini dibantu melalui program PKH. Sekarang usaha Ibu Siti jariyah berkembang pesat," imbuhnya.
Presiden Jokowi saat menyampaikan pidato kebangsaan di SICC Sentul, Bogor, Minggu (24/2/2019). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
Tak hanya itu, Eks Walikota Solo itu juga memaparkan, Program kelompok ibu-ibu MEKAAR dan Kredit Murah Ultra Mikro (UMI). Jokowi menuturkan, saat ini empat juta perempuan Indonesia prasejahtera telah mendapatkan modal melalui program MEKAAR. 1,2 juta perempuan Indonesia mendapatkan Kredit Murah Ultra Mikro atau UMI, dengan nilai Rp7 triliun.
ADVERTISEMENT
"Seperti Ibu Raidah dari Cilincing. Ibu Raidah adalah perempuan Indonesia yang membantu ekonomi keluarganya, betul ya bu? Dulu pendapatannya hanya Rp 20 ribu sampai Rp 30 ribu per hari," tutur Jokowi.
"Dengan program mekar sekarang omset Ibu Raidah telah mencapai Rp 1,5 juta per hari," lanjutnya.
Terakhir, Jokowi menegaskan listrik adalah urat nadi bangsa dan perekonomian negara. Saat ini, Jokowi mengatakan pemerintah telah meningkatkan rasio elektrifikasi kelistrikan hingga 98 persen lebih.
Jokowi membeberkan, untuk pertama dalam sejarah, Indonesia telah membangun pembangkit listrik tenaga angin di Kabupaten Sidrap dan Jeneponto Sulawesi Selatan.
"Ini mampu dinikmati oleh 150.000 lebih keluarga," ucapnya.
"Dengan bantuan ini, misalnya Ibu Yamon Haboni, warga salah satu desa di kabupaten Jaya Wijaya Papua. Dapat menikmati penerangan untuk warganya," pungkasnya.
ADVERTISEMENT