Jokowi Beri Sertifikat ke 9.700 Tenaga Kerja Konstruksi

19 Oktober 2017 10:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo di Dies Natalis ke-60 Undip (Foto: Dokumen Biro Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo di Dies Natalis ke-60 Undip (Foto: Dokumen Biro Setpres)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo hari ini memberikan sertifikat kepada 9.700 pekerja konstruksi di seluruh Indonesia. Penyerahan secara simbolis sertifikat kepada para pekerja konstruksi dilakukan di Stadion Glora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta.
ADVERTISEMENT
"Dengan mengucap bismillahirrahmanirrahim, saya buka percepatan sertifikasi tenaga kerja konstruksi di seluruh wilayah Indonesia," kata Jokowi saat meresmikan sertifikasi massal tenaga kerja konstruksi di Stadion GBK, Senayan, Jakarta, Kamis (19/10).
Hadir pada acara tersebut, dan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono. Menurut Jokowi, pemberian sertifikat kepada para pekerja konstruksi sudah diatur dalam Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2017 yang mengatur tentang Jasa Konstruksi. Sertifikat pekerja konstruksi dianggap penting apalagi pembangunan infrastruktur di Indonesia merupakan program unggulan pemerintah. Adapun pekerja konstruksi yang akan menerima sertifikat adalah harus lulus uji kompetensi.
Pekerja Sektor Konstruksi (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pekerja Sektor Konstruksi (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
"Kita harus kejar dan percepat pembangunan ini. Tapi infrastruktur tak terbangun dengan sendirinya. Di balik itu ada kontribusi dari tenaga kerja yang handal, terampil dan terlatih. kita perlu siapkan tenaga kerja konstruksi yang tersertifikasi," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, saat ditemui di tempat yang sama Menteri PUPR Basuki Hadimuljono mengungkapkan dengan adanya sertifikasi ini diharapkan bisa meningkatkan daya saing tenaga kerja. Dia berharap tenaga kerja yang telah memiliki sertifikat bisa meningkatkan kompetensinya sesuai dengan standar kompetensi kerja yang ditetapkan.
"Mudah-mudahan dengan sertifikasi kompetensi saudara lebih diakui dan kita masih upayakan terus bahwa tenaga kerja yang tersertifikasi pasti punya billing rate lebih dari pada yang tidak," tuturnya.
Sedangkan PLT Direktur Jenderal Bina Konstruksi, Kementerian PUPR Danis H Sumadilaga menambahkan program sertifikasi kepada 9.700 pekerja konstruksi terbagi ke dalam dua kategori. Untuk kategori tenaga ahli diikuti oleh 9.045 orang dan untuk tenaga yang terampil sebanyak 655 orang.
ADVERTISEMENT
"Tenaga terampil ini terdiri dari tukang, mandor, pelaksana, surveyor, operator dan pengawas. Selain itu terdapat tenaga ahli sebanyak 655 orang, yang sehari-hari mereka adalah tenaga ahli di bidang k3, administrasi kontrak, menejemen proyek dan menejemen konstruksi," timpalnya.
Danis merinci, untuk di Aceh ada 1.088 peserta di mana mereka terdiri dari tenaga kerja untuk proyek jalan dan jembatan di Wilayah Sumatera dan Aceh. Selain itu, di Palembang diikuti oleh 402 pekerja di mana mereka yang mengerjakan proyek-proyek Asian Games. Untuk di Surabaya ada 621 peserta yang bekerja di berbagai proyek termasuk yang mengerjakan proyek rumah susun.
Selanjutnya, untuk peserta di Makassar ada 836 peserta yang bekerja di proyek jalan dan jembatan di seluruh Sulawesi, dan juga Jayapura ada 1.011 peserta yang bekerja di proyek dan jembatan di Papua dan Papua Barat. Sedangkan untuk di Jakarta akan diikuti oleh 5.328 peserta, di mana mereka adalah yang mengerjakan proyek GBK senayan LRT Cawang Bekasi, MRT, pemeliharaan jalan dan jembatan serta sumber daya air di wilayah Jabodetabek.
ADVERTISEMENT