Jokowi Bertemu BEM dari 73 Kampus: Indonesia Tak Hanya Jawa

7 Desember 2018 16:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi bertemu peserta Konferensi Mahasiswa Nasional di Istana Kepresidenan Bogor. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi bertemu peserta Konferensi Mahasiswa Nasional di Istana Kepresidenan Bogor. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
ADVERTISEMENT
Sejumlah mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia bertemu dengan Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan Bogor sore ini. Mereka merupakan peserta Konferensi Mahasiswa Nasional 2018.
ADVERTISEMENT
Konferensi Mahasiswa Nasional terdiri dari BEM 73 universitas dari seluruh Indonesia. Mereka bertemu Jokowi untuk memberikan sejumlah rekomendasi kepada pemerintah. Beberapa perwakilan BEM yang hadir di antaranya dari UIN Syarif Hidayatullah dan Trisakti.
Dalam sambutannya, Jokowi memaparkan bahwa mahasiswa harus memandang Indonesia dalam perspektif yang lebih luas. Sebab, Indonesia tak hanya bicara soal pulau Jawa.
"Yang ingin saya sampaikan supaya kita menyadari dan paham semua bahwa negara Indonesia ini negara besar. Dan jangan hanya kita bertumpu dan melihat di Jawa saja. Lihatlah 17 ribu pulau yang lain," kata Jokowi, Jumat (7/12).
Saat ini, kata dia, pemerintah sedang berupaya untuk merampungkan tantangan yang ada di seluruh Indonesia. Yakni masalah pembangunan infrastruktur dan sumber daya manusia.
ADVERTISEMENT
Dengan besarnya bentangan wilayah, ia mengatakan besar juga tantangan yang dihadapi pemerintah. Jokowi kemudian menyinggung bagaimana pemerintah mulai menggarap infrastruktur di Papua.
Jokowi bertemu peserta Konferensi Mahasiswa Nasional di Istana Kepresidenan Bogor. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi bertemu peserta Konferensi Mahasiswa Nasional di Istana Kepresidenan Bogor. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Ia mencontohkan buruknya infrastruktur di Papua. Misalnya di Wamena, untuk menempuh perjalanan sekitar 200 km dibutuhkan empat hari. Perjalanan itu hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki karena tak ada jalan.
"Saudara-saudara tidak akan menyadari secara penuh kalau saudara belum pernah memasuki seluruh provinsi, kota, kabupaten yang ada. Enggak akan pernah bisa membayangkan," kata Jokowi yang didampingi Menristekdikti Mohamad Nasir.
Oleh karena itu, Jokowi menegaskan pemerintahannya tak ingin hanya membangun di Jawa. Langkah itu dilakukannya untuk menciptakan keadilan yang merata bagi masyarakat.
Padahal menurutnya, pembangunan di Jawa sangat menguntungkan secara politik dan ekonomi.
ADVERTISEMENT
"Tapi kita harus berpikir persatuan Indonesia, harus berpikir namanya keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia," tegasnya.
Jokowi juga menyinggung soal harga BBM di Papua. Dulu, harga BBM di Papua mencapai Rp 60-120 ribu per liter. Kemudian, di masa pemerintahannya, diberlakukan aturan BBM satu harga.
"Di Jawa bensin Rp 6.450 per liter. Naik Rp 500 saja jadi Rp 7.000, demonya berapa bulan? Naik Rp 500 saja demonya 2 bulan berturut-turut, naik Rp 1.000 demonya 4 bulan. Saya kan tiap hari didemo," ucap Jokowi.