Jokowi Curhat ke BEM: Banyak Tangan Kreatif Tapi Jangan untuk Hoaks

7 Desember 2018 17:46 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat kunjungi pabrik motor Yamaha. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat kunjungi pabrik motor Yamaha. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mengklarifikasi berbagai isu soal PKI yang menerpanya saat bertemu sejumlah perwakilan BEM dari 73 perguruan tinggi peserta Konferensi Mahasiswa Nasional 2018. Ia menegaskan bahwa isu tersebut tak realistis, termasuk foto dirinya berada di dekat Ketua PKI DN Aidit.
ADVERTISEMENT
Ia menerangkan bahwa foto pidato tersebut diambil pada tahun 1955, atau enam tahun sebelum dirinya lahir. Namun, karena tangan jahil, fotonya akhirnya ditempel dan menjadi konten hoaks.
"Saya tahu tangan-tangan kreatif seperti ini, tapi gunakanlah hal-hal yang baik. Jangan hoaks, jangan fitnah yang disampaikan secara yang tidak beretika, tidak beradab seperti ini. Ini tidak memberikan pendidikan yang baik kepada masyarakat, lahir saja belum 1955," kata Jokowi dalam pidatonya di Istana Kepresidenan Bogor, Jumat (7/12).
Jokowi mengatakan isu keterlibatannya di PKI muncul sejak dirinya mencalonkan sebagai presiden di Pilpres 2014. Jokowi menilai isu tersebut merupakan cara-cara politik kotor.
Selama empat tahun terakhir, ia mengatakan menahan diri untuk tak menggubris isu itu. Namun karena berdasarkan survei internal ada 9 juta masyarakat percaya, Jokowi akhirnya angkat bicara.
Jokowi bertemu peserta Konferensi Mahasiswa Nasional di Istana Kepresidenan Bogor. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi bertemu peserta Konferensi Mahasiswa Nasional di Istana Kepresidenan Bogor. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
"Coba dilihat, PKI itu dibubarkan tahun 65-66, saya lahir 61. Umur saya 4 tahun, terus bisa balita daftar jadi PKI? Ada aktivis balita PKI, ini logika enggak masuk, tapi ada 9 juta orang percaya. Itu kenapa saya sekarang jawab," tegasnya.
ADVERTISEMENT
Selain menyerang dirinya, isu PKI juga menyerang keluarganya. Jokowi mengatakan, jika ada masyarakat yang tak percaya dengan bantahannya, sebaiknya mengecek secara langsung ke rumah keluarganya.
"Gampang sekali ceknya itu. Tanya aja masjid di dekat rumah orang saya, dekat rumah keluarga besar saya, gampang banget," kata Jokowi.
"Selalu saya sampaikan, saya muslim, orang tua muslim, keluarga besar muslim, kakek-nenek muslim. Jadi kalau ada fitnah-fitnah seperti itu ya saya ngomong," pungkasnya.