news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi Heran Dinilai Tak Pro Islam: Saya Ini Muslim, Jangan Fitnah

8 Agustus 2018 12:23 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi resmikan Pesantren di Sumbawa Besar. (Foto: dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi resmikan Pesantren di Sumbawa Besar. (Foto: dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) tampak gusar dengan berbagai isu negatif yang menyerang dirinya jelang Pilpres 2019. Saat berpidato di hadapan ulama pada acara Pembukaan Pendidikan Kader Ulama (PKU) MUI Kabupaten Bogor Angkatan XII Tahun 2018, Jokowi menjawab soal isu dirinya tak pro Islam.
ADVERTISEMENT
"Ini saya baru buka bukaan pagi ini mumpung bertemu. Jadi jangan sampai fitnah seperti itu. Ada lagi Presiden Jokowi tak pro Islam. Bagaimana? Saya ini muslim, tiap hari, hampir tiap bulan sama Kiai Ma'ruf Amin. Sering dengan Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar ke mana-mana," kata Jokowi di Gedung Tegar Beriman, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/8).
"Hampir tiap minggu masuk ponpes liat secara langsung problem kesulitan kita hadapi ini apa. Yang bikin Perpres Hari Santri itu siapa?" lanjut dia.
Menurut Jokowi, motif dari semua fitnah adalah kepentingan politik. Untuk itu Jokowi minta agar isu yang menyebut dia tak pro Islam jangan diteruskan.
ADVERTISEMENT
"Ini harus kita mulai. Ini penyebabnya urusan politik. Dimulai dari situ. Jangan diteruskan. Stop. Itu pintarnya orang politik. Dan kita terpengaruh. Pak Romy pintar banget," ucap Jokowi sambil tertawa.
Presiden Jokowi tiba pada Acara MUI di Cibinong, Rabu (8/8). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi tiba pada Acara MUI di Cibinong, Rabu (8/8). (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Jokowi lalu mencontohkan keberpihakannya pada Islam, salah satunya upaya pemerintah membuka 40 Bank Wakaf Mikro. Bank Wakaf Mikro itu ada di pondok pesantren yang bermitra juga dengan Nahdlatul Ulama.
"Kemitraan ini (untuk) perbaiki ekonomi umat. Tanpa pendekatan ekonomi seperti itu gep antara miskin dan kaya semakin lebar. Ini upaya terus kita lakukan jangan sampai ada suara Jokowi tak pro Islam," tuturnya.