Jokowi Ingin Relawan Belajar dari Hillary dan Cameron
PerbesarADVERTISEMENT
Calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo mengingatkan kepada seluruh kader dan relawannya bahwa dinamika politik ekonomi, dan sosial masyarakat begitu cepat berubah. Hal ini disebabkan adanya media sosial dan keterbukaan informasi.
ADVERTISEMENT
Maka dari itu, Jokowi mengingatkan kepada para relawan dan kader untuk optimistis menghadapi Pilpres 2019 mendatang.
"Yang pertama yang ingin saya sampaikan, bahwa landscape ekonomi global sudah berubah, politik, sosial, budaya, juga sedikit-sedikit mulai berubah," kata Jokowi saat menghadiri temu kader dan relawan di Kota Palembang, Sumatera Selatan, Minggu (25/11).
"Dengan adanya media sosial, adanya keterbukaan, bukan hanya landscape ekonomi global saja berubah tapi landscape ekonomi, politik, berubah," imbunya.
PerbesarJokowi mencontohkan saat rakyat Inggris membuat referendum untuk keluar dari Uni Eropa atau dikenal dengan istilah Brexit. Saat itu, Jokowi bertanya kepada Perdana Menteri Inggris pada saat itu, David Cameron.
"Saya tanya, menang atau kalah? Dia jawab menang besar. Tapi kalau kalah tetap menang tapi kecil. Artinya pasti menang. Tapi apa hasilnya? David Cameron kalah. Tapi ini 50:50 tapi ternyata dia kalah," kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Jokowi mencontohkan lagi, soal kekalahan capres Hillary Clinton pada pemilu Amerika Serikat 2016 lalu dari Donlad Trump.
"Semua survei memenangkan Hillary. Tak ada satupun yang memenangkan Trump. Akhirnya? Hillary kalah dan Trump menang. Artinya apa? Ada perubahan landscape politik. Itu juga akan dialami oleh landscape politik nasional dan daerah," jelas Jokowi.
Perbesar"Tidak bisa lagi sekarang pasang baliho. Tidak bisa lagi. Mempengaruhi persentasenya kecil sekali. Ada isu sedikit saja, masyarakat goncang. Isu enggak ada satu detik sudah menyebar. Oleh karena itu saya titip pada semuanya. Saya optimis, saya selalu bekerja dengan optimis," imbuhnya.
