Jokowi: Istana Bogor ke Jakarta Satu Jam, Saya Buka Berita dan Medsos

30 Oktober 2018 11:26 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pesan Presiden Jokowi untuk penonton Megadeth di Yogyakarta. (Foto: adibhidayat/instagram)
zoom-in-whitePerbesar
Pesan Presiden Jokowi untuk penonton Megadeth di Yogyakarta. (Foto: adibhidayat/instagram)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu punya waktu untuk membaca berita dan isu-isu yang beredar di media sosial, salah satunya dalam perjalanan dari Istana Bogor ke Jakarta atau sebaliknya.
ADVERTISEMENT
"Saya itu kalau dari istana menuju ke Bogor punya waktu satu jam, Bogor ke Jakarta punya waktu satu jam. Saya buka-buka berita, saya buka-buka media sosial, jadi saya ngerti, tahu yang menjadi isu-isu," ucap Jokowi saat berpidato di pembukaan Kongres ke-20 Wanita Katolik Republik Indonesia (WKRI) di Hotel Grand Mercure, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (30/10).
Di antara isu di media sosial yang paling menyita perhatian Jokowi adalah tuduhan soal dia PKI. Isu ini dibantah berkali-kali dalam setiap kali kesempatan berpidato, termasuk di acara hari ini.
"Presiden Jokowi itu PKI, lho lho lho. PKI itu dibubarkan tahun 65/66, saya lahir itu 61, umur saya baru 4 tahun. Kok bisa jadi aktivis PKI itu dari mana, enggak ada aktivis PKI balita itu, enggak ada," terang Jokowi.
ADVERTISEMENT
Isu lainnya adalah Jokowi antek asing. Padahal, dia sudah mengupayakan agar aset-aset bangsa dikuasai lagi oleh bangsa sendiri. Di antaranya Blok Mahakam yang dulu dikelola Perancis dan Jepang, kini 100 persen dikelola Pertamina sejak 2015.
"Blok Rokan, Chevron, sudah 100 persen dimenangkan Pertamina. Freeport yang 40 tahun kita diberi 9,3 persen, kita nego," lanjutnya.
Isu lainnya adalah serbuan tenaga kerja asing ke Indonesia, yaitu 10 ribu tenaga kerja dari Tiongkok. Padahala tenaga kerja asing di Indonesia hanya 24 ribu, sementara tenaga kerja Indonesia di Chin ada 80 ribu.
"Mana? Isu-isu seperti ini banyak dipercayai. Kalau enggak saya terangkan berulang-ulang dipikir sebuah kebenaran," pungkasnya.
ADVERTISEMENT