Jokowi Kaget Sopir Truk Kena Pungli: Saya Tindak!

8 Mei 2018 10:26 WIB
comment
9
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joko Widodo silaturahmi dengan sopir truk. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo silaturahmi dengan sopir truk. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menerima perwakilan sopir truk se-Indonesia di Istana Negara, Jakarta. Dalam pertemuan itu, para sopir mengeluhkan banyaknya pungli di berbagai tempat yang biasanya dibarengi dengan penggunaan cap pada badan truk.
ADVERTISEMENT
Merespons itu, Jokowi mengaku kaget ternyata pungli terhadap sopir truk sangat banyak hingga truk-truk mereka harus dicap menandakan sudah dimintai pungli.
"Saya sudah dengar semuanya. Saya kaget tadi ternyata banyak cap. Saya juga enggak tahu cap itu apa. Saya baru dikasih tahu, oh cap itu kayak gitu," ucap Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Selasa (8/5).
Joko Widodo silaturahmi dengan sopir truk. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo silaturahmi dengan sopir truk. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Jokowi yang didampingi Wakapolri Komjen Syafruddin, langsung memberi perintah agar mencatat semua keluhan sopir dan menindak pelaku pungli-pungli yang marak di Lintas Sumatera termasuk di Jakarta.
"Saya sudah nangkap semuanya. Nanti yang berkaitan pungutan-pungutan akan langsung saya tindak lanjuti sehingga Saudara-saudara semuanya bisa lancar di jalan, aman di jalan," kata Jokowi.
"Ini sudah didengar langsung oleh Pak Wakapolri akan langsung dioperasi. Oke saya kira itu yang bisa saya sampaikan. Terima kasih Saudara-saudara telah memberikan masukan ke pemerintah. Ini dalam rangka memperbaiki arus barang, logistik, terima kasih," tutup Jokowi.
ADVERTISEMENT
Dalam dialog sebelumnya, Jokowi menanyakan apakah ada pungli terhadap sopir truk, para sopir menjawab masih banyak. Mereka bahkan bisa merinci lokasi-lokasi pungli di Jakarta terutama di Sumatera.
"Paling rawan lintas timur Sumatera, perbatasan Aceh sampai Medan, melalui Bagan Batu, Binjai, paling banyak preman. Batasnya sampai Pekanbaru. Habis Pelalawan Riau, itu mobil saya sampai dibakar sama preman. Lalu perbatasan Jambi sampai Palembang. Setelah masuk Sumsel, yang namanya Bedeng Seng, yang ada stiker di bak mobil. Setelah itu kalau di Bedeng Seng kalau kita lewat aja, itu wajib bayar. Kalau enggak, kaca pecah, kalau enggak golok sampai di leher atau enggak ranjau paku," beber salah seorang sopir.
"Diminta berapa?" tanya Jokowi.
"Berapa yang dia ingat, kalau ingat Rp 200 ribu ya Rp 200 ribu, kalau enggak Rp 2 juta," jawab salah seorang sopir.
ADVERTISEMENT
Truk sopir-sopir itu dicat menandakan sudah dimintai pungli dengan alasan untuk pengawalan.
"Kalau di Sumatera merek itu RPAD, kalau di Medan PSDS, Sinar Toba, Sabang Taw, Harimau Jalan, masih banyak itu, Pak," keluh sopir.