Jokowi Kagum dengan Buya Syafii: Sudah 83 Tahun Tapi Kayak Milenial

12 November 2018 12:32 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Buya Syafii Maarif, Mantan Ketum PP Muhammadiyah. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
zoom-in-whitePerbesar
Buya Syafii Maarif, Mantan Ketum PP Muhammadiyah. (Foto: Antara/Puspa Perwitasari)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo bersilaturahmi dengan peserta Kongres Pemuda Tahun 2018 bertema Indonesia Millenial Movement. Acara yang diikuti oleh sejumlah milenial itu diinisiasi oleh Maarif Institute.
ADVERTISEMENT
Saat membuka silaturahmi, Jokowi menceritakan tentang kekagumannya terhadap sosok pendiri Maarif Institute, Buya Syafii Maarif. Ia mengatakan, meski Buya Syafii telah berusia 83 tahun, tetapi pemikiran dan semangat masih seperti milenial.
"Karena semangatnya, saya pikir Buya ini sudah 83 tahun, tapi kaya milenial," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Senin (12/11).
Semangat itu, menurut Jokowi, tercermin saat Buya Syafii memberikan masukan-masukan kepadanya. Buya Syafii saat ini juga menjabat sebagai anggota Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP).
Saat memberikan masukan kepada Jokowi, Buya Syafii sering kali langsung mendatangi Istana ataupun melalui telepon.
"Saya adalah pengagum Buya Syafii Maarif. Usia beliau sekarang ini sudah 83 tahun. Tapi tidak pernah kenal lelah, terus memberikan masukan kepada saya," ungkap Jokowi.
Masyarakat Tegal berebut salaman dengan Jokowi di acara Pembagian Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Tegal, Jumat (9/11/2018). (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Masyarakat Tegal berebut salaman dengan Jokowi di acara Pembagian Sertifikat Tanah untuk Rakyat di Tegal, Jumat (9/11/2018). (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Selain itu, Jokowi mengatakan, pemikiran Buya Syafii yang dianggap milenial adalah tentang masalah kerukunan dan persatuan. Serta, pemikiran Buya Syafii tentang kemajuan Indonesia.
"Kalau beliau ini berbicara masalah persatuan, masalah kerukunan, masalah persaudaraan, masalah ukhuwah, dan bicara mengenai kemajuan Indonesia, memajukan Indonesia," jelas Jokowi.
Dalam kesempatan ini, ia kemudian mengajak para milenial untuk terus menjaga persatuan dan persaudaraan. Lantaran, di era perkembangan teknologi global ini, terdapat ancaman intoleransi hingga ekstrimisme.
"Inilah yang terus harus kita waspadai, jangan sampai perubahan-perubahan ini membawa kita ke dalam intoleransi, ke dalam ekstrimisme yang sangat berlebihan," tegas Jokowi.