Jokowi: Kalau Mau Punah dan Bubar Jangan Ajak-ajak Rakyat

3 Februari 2019 11:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joko Widodo saat menghadiri acara deklarasi dukungan dari Koalisi Alumni Undip for Jokowi di Kota Lama, Semarang. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Joko Widodo saat menghadiri acara deklarasi dukungan dari Koalisi Alumni Undip for Jokowi di Kota Lama, Semarang. Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan
ADVERTISEMENT
Calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) sempat menyinggung pidato calon presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto, yang mengungkapkan Indonesia akan bubar pada tahun 2030. Di hadapan ribuan orang yang tergabung dalam Koalisi Alumni Diponegoro, Jokowi menyebut pernyataan itu sebagai bentuk pesimisme.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Jokowi mengajak kaum intelektual dan rakyat Indonesia agar tak terbawa arus pesimisme. Bahkan, Jokowi menyindir apabila ingin Indonesia bubar dan punah agar jangan mengajak rakyat. "Saya titip, marilah kita bersama-sama optimisme. Terutama dari para intelektual-intelektual. Jangan sampai kita terbawa arus pesimisme. Ada yang mengatakan Indonesia bubar 2030, Indonesia punah," kata Jokowi di Gedung Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), di kawasan Kota Lama Semarang, Jawa Tengah, Minggu (3/2). "Lho... Lho... Kalau mau punah, bubar, bubar sendiri. Jangan ajak masyarakat. Kita ini optimis. Optimis enggak?" lanjut dia disambut teriakan optimis. Jokowi lalu menjelaskan di tahun 2040, Indonesia justru diperkirakan menjadi negara dengan ekonomi terbesar keempat di dunia. Namun, itu semua bisa tercapai dengan beberapa syarat. "(Seperti) membangun infrastruktur lalu vocational training, vocational school. Marilah kita terus menjaga optimisme dalam rangka menghadapi tantangan-tantangan yang besar," ucap Jokowi. Ia turut meminta masyarakat agar tak mudah dibohongi dengan jargon-jargon yang mengatakan Indonesia akan maju dengan cepat dan mudah.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada negara besar akan maju tanpa langsung meloncat gitu. Enggak ada. Percaya saya. Butuh kerja keras, butuh kerja keras," tuturnya.