Jokowi: Keberhasilan Antikorupsi Tak Diukur dari Jumlah yang Ditangkap

4 Desember 2018 10:15 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan di acara Hakordia 2018. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan di acara Hakordia 2018. (Foto: Nugroho Sejati/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo hari ini memberikan sambutan dalam acara peringatan Hari Antikorupsi Sedunia yang digelar di Hotel Bidakara, Pancoran, Jakarta Selatan. Jokowi menyinggung soal indikator keberhasilan sebuah bangsa dalam mengatasi masalah korupsi.
ADVERTISEMENT
Menurut Jokowi, keberhasilan sebuah bangsa yang antikorupsi adalah ketika tak ada lagi tersangka korupsi.
"Keberhasilan bangsa yang antikorupsi tidak diukur dari seberapa banyak orang ditangkap. Tapi ketiadaan orang yang melakukan korupsi," ujar Jokowi di lokasi, Selasa (4/12).
"Kondisi ideal, sebuah bangsa ketika disaring hukum seketat apa pun, tidak ada lagi orang yang bisa ditersangkakan sebagai seorang koruptor. Kondisi idealnya seperti itu," lanjut Jokowi.
Jokowi menjelaskan pemerintah terus melakukan berbagai upaya untuk memberantas korupsi. Mulai dari penyediaan layanan berbasis elektronik seperti e-tilang, e-samsat hingga e-budgeting dan e-planning. Pun, pemerintah juga menerbitkan sejumlah aturan untuk mencegah korupsi.
Misalnya, Peraturan Presiden No 54/2018 tentang strategi nasional pencegahan korupsi. Serta, PP No 63/2018 tentang tata cara pelaksanaan peran serta masyarakat dan pemberian penghargaan karena membantu pemberantasan tindak pidana korupsi.
ADVERTISEMENT
Dengan berbagai langkah tersebut, Presiden yakin Indonesia akan mencapai kondisi ideal yang antikorupsi.
"Saya yakin suatu saat kita berhasil akan membangun bangsa yang bebas korupsi," tutup dia.