Jokowi Kecewa Pemda Tak Bisa Atasi Karhutla: Perangkat Tidak Aktif

16 September 2019 20:33 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo berjalan di kawasan hutan saat meninjau salah satu lokasi calon ibu kota negara di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Rabu (8/5). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo berjalan di kawasan hutan saat meninjau salah satu lokasi calon ibu kota negara di Gunung Mas, Kalimantan Tengah, Rabu (8/5). Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menggelar rapat terbatas terkait pengendalian kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di sebagian Pulau Sumatera dan Kalimantan. Jokowi kecewa karena karhutla masih terus terjadi, padahal seharusnya bencana ini dapat diantisipasi karena sudah berkali-kali terjadi, namun terulang lagi.
ADVERTISEMENT
Jokowi kemudian menyinggung perangkat-perangkat daerah yang setiap tahunnya dikerahkan untuk mencegah terjadinya karhutla. Namun, ia kecewa karena peranan perangkat daerah dinilainya justru tidak optimal.
"Kita tahu gubernur memiliki perangkat-perangkat sampai ke bawah, Bupati, Wali Kota, Camat, Kepala Desa, Pangdam. Juga punya perangkat Danrem, Dandim, Koramil, Babinsa. Semuanya ada, Kapolda juga punya perangkat seperti Kapolres, Kapolsek sampai Babinkamtibmas. Belum yang di BNPB, belum kita punya di (dinas) kehutanan. Kita memiliki semua tapi perangkat-perangkat ini tidak diaktifkan secara baik," kata Jokowi di Riau, Senin (16/9).
Petugas pemadam kebakaran menyemprotkan air untuk membantu memadamkan api di Kampar, Provinsi Riau. Foto: AFP/ADEK BERRY
Ia meyakini jika seluruh perangkat aktif maka karhutla dapat diminimalisir. Termasuk juga titik-titik api di hutan dan lahan dapat diantisipasi. Namun, karhutla yang terjadi saat ini sulit dipadamkan karena sebagian besar lahan yang terbakar adalah gambut.
ADVERTISEMENT
"Kalau infrastruktur ini diaktifkan secara baik, saya yakin satu titik api pasti ketahuan dulu sebelum jadi ratusan titik api. Dan saya sudah ingatkan berkali-kali yang kita hadapi lahan gambut. Kalau sudah terbakar berapa juta liter pun masih sulit dipadamkan," jelas Jokowi.
Jokowi telah meminta Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan BNPB beserta jajarannya untuk melakukan berbagai upaya penanganan karhutla. Salah satunya dengan membuat hujan buatan.
Sejumlah kapal terparkir di pelabuhan rakyat sungai Siak ketika kabut asap pekat dampak dari kebakaran hutan dan lahan menyelimuti Kota Pekanbaru, Riau, Jumat (13/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/Rony Muharrman
Namun, upaya-upaya penanganan yang dilakukan akan sia-sia jika tidak ada dukungan dari pemerintah daerah setempat.
"Pasukan sudah kita tambahkan, perintahkan untuk ditambah ke sini. Tapi sekali lagi kalau tak ada dukungan dari pemda, ini adalah pekerjaan besar yang sulit diselesaikan," ungkap Jokowi.
ADVERTISEMENT
Hingga hari ini, Provinsi Riau sudah masuk status siaga darurat kebakaran hutan. Jokowi berharap bantuan seluruh pihak agar karhutla tidak perlu mengganggu aktivitas penerbangan, yang kemudian dapat mengganggu aktivitas perekonomian di wilayah-wilayah terdampak.