Jokowi Klaim Ungguli Prabowo di Jabar: Sudah Menang 4 Persen
ADVERTISEMENT
Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi ) menyebut suara pemilihnya makin menguat di Jawa Barat (Jabar). Bahkan Jokowi mengklaim unggul sekitar 4 persen dari Prabowo.
ADVERTISEMENT
"Di Provinsi Jawa Barat 1,5 bulan yang lalu kami sudah menang 4 persen. Dahulu (Pilpres 2014) kan kami kalah telak tuh, ini sudah menang 4 persen," kata Jokowi saat hadir dalam acara Rakerda Tim Kampanye Daerah Provinsi Sulawesi Tenggara di Hotel Claro Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), Sabtu (2/3) seperti dilansir Antara.
Sebelum unggul 4 persen, Jokowi mengaku kaget pada awalnya perolehan suaranya di Jabar dalam survei internal yang dilakukan timsesnya tiba-tiba anjlok. Tidak tanggung-tanggung, suaranya bahkan diperkirakan anjlok sampai 8 persen.
ADVERTISEMENT
"Enggak ada hujan, enggak ada angin tahu-tahu anjlok 8 persen. Kami cek ke bawah, cek lagi ke rumah apa yang muncul? ternyata fitnah hoaks sudah masuk," katanya.
Ia menemukan kabar bohong dan fitnah tentang dirinya telah disebarkan hingga ke pelosok-pelosok di Jabar sehingga banyak warga yang percaya.
Pada kesempatan itu, Jokowi menekankan agar jangan sampai masyarakat di Sultra juga disusupi kabar bohong dan hoaks.
"Kami tak ingin di Sultra ini juga kemasukan seperti yang tadi saya sampaikan sehingga persentasenya menurun. Kalau ada sesuatu di bawah yang kami kira isunya mengganggu dan akan menurunkan, hati-hati. Elektabilitas para caleg, elektabilitas partai, elektabilitas capres atau cawapres, itu berhubungan," katanya.
Dalam kesempatan itu Jokowi juga menjawab berbagai hoaks yang dituduhkan kepadanya seperti pemerintah akan melarang azan jika ia menang, pelegalan perkawinan sejenis, antek asing, dan PKI.
ADVERTISEMENT
"Isu pemerintah melarang azan ini sudah enggak masuk logikanya, enggak masuk, cawapres kami Ketua MUI," katanya.
Sayangnya, kata Jokowi, masih banyak masyarakat yang mempercayai hoaks tersebut. Bahkan menurut Jokowi, berdasarkan survei yang dilakukan timsesnya sebanyak 9 juta orang mempercayai hoaks itu.
"Dari survei 9.000.000 orang percaya (hoaks). Kalau saya diam enggak jawab bisa jadi 15 juta sampai 20 juta orang percaya. Bahaya sekali harus dilawan. Jangan diam saja, ada isu seperti itu didiamkan saja," tutupnya.