Jokowi Malu dengan Malaysia dan Singapura karena Asap Kebakaran Hutan

6 Agustus 2019 11:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta agar pihak-pihak berwenang dalam mengatasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bisa memaksimalkan kinerjanya. Ini menyusul terjadinya peningkatan karhutla tahun 2019 dibanding 2018.
ADVERTISEMENT
Jokowi menilai seharusnya setiap tahun Indonesia bisa mengalami penurunan bahkan menghilangkan angka karhutla. Jokowi merasa malu dengan Malaysia dan Singapura yang selalu terganggu dengan asap kebakaran hutan di Indonesia.
"Saya kadang-kadang malu. Minggu ini saya mau ke Malaysia dan Singapura. Tapi, saya tahu minggu kemarin sudah jadi headline, jadi HL, 'jerebu' masuk lagi ke negara tetangga kita," kata Jokowi di Istana Negara, Selasa (6/8).
"Saya cek [maksud] 'jerebu' ini apa, ternyata asap. Hati-hati, malu, kita, kalau enggak bisa menyelesaikan ini," lanjutnya.
Presiden Jokowi di acara pengarahan peserta Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan di Istana Negara. Foto: Fahrian Saleh/kumparan
Jokowi menuturkan, selama beberapa tahun ini, Singapura dan Malaysia sudah cukup tenang karena tingkat karhutla Indonesia menurun. Namun, Jokowi mengingatkan, belakangan ini, karhutla kembali meningkat sehingga membuat wilayah sekitarnya, termasuk negara tetangga, terdampak.
ADVERTISEMENT
"Mereka sudah senang, empat tahun enggak pernah ada cirebu, tahun ini meskipun tidak dalam skala yang seperti 2015, tetapi mulai ada lagi," jelasnya.
Jokowi mengultimatum agar penanganan hingga pencegahan karhutla segera diatasi. Jokowi bahkan tak segan akan mencopot beberapa petinggi jika kasus-kasus itu tak bisa diatasi dengan baik.
"Kalau memang ada api, jangan biarkan api itu membesar. Langkah-langkah water bombing, kalau sudah terlanjur gede, itu juga tidak mudah. Tapi memang harus dilakukan kalau api sudah besar," pungkasnya.