Jokowi: Media Arus Utama Harus Bisa Menjaga Misinya Mencari Kebenaran

9 Februari 2019 11:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat memberikan pidato di acara Hari Pers Nasional 2019 di Grand City Surabaya. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat memberikan pidato di acara Hari Pers Nasional 2019 di Grand City Surabaya. Foto: Fadjar Hadi/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyampaikan sejumlah pesan kepada insan pers di Hari Pers Nasional. Antara lain peran pers sebagai media arus utama untuk tetap di jalur yang benar.
ADVERTISEMENT
"Media arus utama diharapkan mampu menjaga dan mampu mempertahankan misinya untuk mencari kebenaran. Misinya membangun optimisme," kata Jokowi di acara hari pers di Surabaya, Jatim, Sabtu (9/2).
Sejumlah menteri kabinet kerja hadir dalam puncak HPN ini. Mereka adalah Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Menteri Komunikasi dan informatika Rudiantara, Menteri Pariwisata Arief Yahya, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri ESDM Ignasius Jonan.
Kemudian turut hadir dalam acara ini Gubernur Jawa Timur Soekarwo, Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini, Ketua Bawaslu Abhan, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Wakapolri Komjen Ari Dono, Kepala BNPT Komjen Suhardi Alius, Kapolda Jawa Timur Irjen Luki Hermawan dan Pangdam Brawijaya Mayjen TNI Wisnoe Prasetja.
Presiden Joko Widodo di acara Hari Pers Nasional 2019. Foto: Dok. Tim Media Hari Pers Nasional
"Para insan pers yang berbahagia era digital yang diikuti oleh perkembamgan masif medsos, masyarakat disajikan berlimpahnya informasi. Setiap orang bisa jadi wartawan, bisa jadi Pemred kadang menciptakan kegaduhan ada pula yang membangun ketakutan dan pesimisme," sambung Jokowi.
ADVERTISEMENT
Menurut Jokowi, di tengah suasana seperti itu, bapak ibu dan saudara insan media arus utama justru sangat dibutuhkan. Dibutuhkan untuk jadi rumah penjernih informasi, dibutuhkan untuk menyajikan informasi yang terverifikasi.
"Dibutuhkan untuk menjalankan peran sebagai communication hoaks dan dibutuhkan untuk bisa memberikan harapan-harapan besar kepada bangsa Indonesia," urai Jokowi. "Peran utama media kini semakin penting, antara lain dalam amplifkasi kebenaran dan fakta terutama di tengah keganasa pasca fakta dan pasca kebenaran. Kita wajib mengatasi dampak buruk gejala pasca kebenaran dan pasca fakta ini," tambah dia.
Presiden Jokowi mendapat anugerah mendali kebebasan pers dari panitia Hari Pers Nasional 2019, di Grand City Surabaya. Foto: Fadjar Hadi/kumparan