Jokowi: Medsos Banyak Memberi Manfaat, Banyak Pula Mudaratnya

31 Januari 2019 15:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi memberikan sambutannya di acara Hari Lahir ke-93 NU di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (31/1). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi memberikan sambutannya di acara Hari Lahir ke-93 NU di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (31/1). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan )
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menghadiri peringatan Harlah ke-93 NU dengan tema Konsolidasi Jelang Satu Abad NU. Dalam sambutannya, Jokowi menyinggung soal pemakaian media sosial di kalangan masyarakat.
ADVERTISEMENT
Jokowi mengakui banyak manfaat dari penggunaan sosial media. Meski demikian, penggunaan sosial media bisa menjadi negatif apabila konten yang ditampilkan penuh dengan fitnah dan hinaan.
"Media sosial banyak beri manfaat dan banyak pula memberikan mudarat. Misal kita lihat di medsos, saling hina, ejek, fitnah, betul-betul menjadi-jadi," kata Jokowi di Plenary Hall, Jakarta Convention Center, Jakarta, Kamis (31/1).
Presiden Jokowi hadir di acara Hari Lahir ke-93 NU di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (31/1). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi hadir di acara Hari Lahir ke-93 NU di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (31/1). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan )
"Kita patut garis bawahi, yang muda berani melakukan ke yang lebih senior. Saling cela, ejek dan fitnah-fitnah. Orang sudah banyak lupa mengenai nilai-nilai keagamaan, alhlakul karimah, lupa pada sopan santun," lanjut dia.
Jokowi juga menyatakan banyak orang yang lupa pada komitmen-komitmen tentang ke-Indonesiaan. Namun, Jokowi meyakini hal itu bisa diatasi oleh NU.
"Saya menitipkan, karena saya meyakini, NU lah yang memiliki komitmen keagamaan sekaligus komitmen kebangsaan yang tidak perlu diragukan lagi. Karena berbeda negara kita dengan negara lain," ucap Jokowi.
ADVERTISEMENT
Perbedaan itu, kata Jokowi terlihat dari keberagaman masyarakat Indonesia. Mulai dari suku, bahasa, hingga adat budayanya.
Presiden Jokowi di acara Hari Lahir ke-93 NU di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (31/1). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan )
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi di acara Hari Lahir ke-93 NU di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (31/1). (Foto: Nugroho Sejati/kumparan )
"Keberagaman, perbedaan-perbedaan, warna-warni. Negara kita betul-betul telah menjadi sunatullah, menjadi hukum Allah yang diberikan pada kita Bangsa Indonesia," ujarnya.
Untuk itu, Jokowi meminta agar masyarakat Indonesia terus selalu merawat keberagaman dan menjaganya.
"Ini harus terus kita jaga, pelihara, rawat. Yang namanya persatuan, kerukunan, sehingga nilai-nilai saling menghormati harus terus kita kembangkan," pungkasnya.