Jokowi Melayat Dawam Rahardjo di Rumah Duka

31 Mei 2018 10:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dawam Rahardjo (Foto: Komunitas Salihara/Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Dawam Rahardjo (Foto: Komunitas Salihara/Flickr)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo melayat cendekiawan muslim, Dawam Rahardjo, di rumah duka di Jalan Kelapa Kuning III, Duren Sawit, Jakarta Timur. Jokowi yang mengenakan kemeja batik lengan panjang tiba pada pukul 10.22 WIB.
ADVERTISEMENT
Kedatangan Jokowi disambut oleh keponakan Dawam, M Wahab. Sebelum masuk ke rumah duka, Jokowi terlebih dahulu menyalami sanak keluarga serta pelayat yang telah terlebih dahulu hadir.
"Assalamualaikum," ujar Jokowi, Kamis (31/5).
Dengan didampingi Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Jokowi langsung masuk ke rumah duka. Berselang sekitar 21 menit, Jokowi keluar dari rumah duka. Ia mengenang Dawam sebagai seorang cendekiawan muslim yang kerap memberikan gagasan yang baik bagi negara, dan bahkan dijadikan rujukan bagi cendekiawan lain.
"Beliau juga dikenal dengan sikapnya yang sangat konsisten terhadap diskriminasi dan saya kira kita kehilangan beliau, seorang cendekiawan muslim yang gagasan dan tulisannya sangat tajam dalam mensikapi peristiwa di negara kita," kata Jokowi.
Jokowi mengungkapkan sempat bertemu dengan Dawam beberapa waktu yang lalu dalam sebuah acara undangan di Bogor, Jawa Barat. Pada saat itu, kata Jokowi, Dawam memang sudah sakit.
ADVERTISEMENT
"Terakhir ketemu waktu undangan di Bogor. Beliau memang sudah kelihatan sakit. Sudah lama sakit," pungkasnya.
Sebagaimana diketahui, Dawam Rahardjo meninggal dunia di usia 77 tahun di Rumah Sakit Islam Jakarta. Semasa hidupnya, ia juga dikenal sebagai seorang ekonom Indonesia. Kiprahnya di dunia pendidikan juga cukup besar. Ia pernah menjabat sebagai rektor di Universitas Islam 45 Bekasi (1994 - 2004) dan UP45 Yogyakarta selama periode 2013-2017.
Tak hanya itu, semasa hidupnya ia juga aktif sebagai Ketua Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia pada tahun 1995-2000. Ia juga pernah menjabat sebagai Ketua Tim Penasihat di era Presiden BJ Habibie tahun 1999.
Dawam juga cukup aktif menuangkan pemikirannya soal ekonomi, politik, dan sosial ke dalam buku. Salah satu buku karyanya adalah Esai-esai Ekonomi Politik (1983), Deklarasi Mekah: Esai-esai Ekonomi Islam (1987), Etika Bisnis dan Manajemen (1990), Habibienomics: Telaah Pembangunan Ekonomi (1995), Paradigma Al-quran: Metodologi dan Kritik Sosial (2005) dan Nalar Politik Ekonomi Indonesia (2011).
ADVERTISEMENT