Jokowi Minta Evakuasi Korban Banjir Sentani Dilakukan Secepatnya

17 Maret 2019 20:03 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menyapa warga di Pasar Ikan Modern Jakarta Utara. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyapa warga di Pasar Ikan Modern Jakarta Utara. Foto: Iqbal Firdaus/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi sudah menerima laporan dari Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo terkait banjir bandang di Kecamatan Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua. Jokowi meminta evakuasi penanganan bencana dapat dilakukan secepat mungkin.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah mendapat laporan dari kepala BNPB Doni Monardo mengenai banjir bandang di Sentani. Dan saya sudah perintahkan secepatnya untuk datang ke lokasi hari ini," kata Jokowi di JICT, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Minggu (17/3).
"Beliau langsung ke sana. Dan kita harapkan, yang paling penting penanganan evakuasi secepat-cepatnya. Agar mengurangi korban yang ada," lanjutnya.
Jokowi menyadari banjir tak hanya terjadi di Sentani, tetapi di sejumlah wilayah lainnya di Indonesia. Untuk itu, ia meminta seluruh pihak terkait agar terus memaksimalkan proses penanganan bencana.
Foto udara yang menunjukkan dampak banjir di Sentani, Jayapura, Papua, (17/3). Foto: Edward Hehareuw / Via REUTERS
"Saya sudah sampaikan juga agar segera dilaporkan hal-hal yang penting yang bisa kita lakukan, karena banjir bandang tidak hanya di Sentani saja. Di provinsi lain juga ada. Kabupaten lain, kota lain, juga ada," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Untuk mengurangi potensi banjir, ke depannya Jokowi ingin memastikan menyelesaikan kerusakan yang terjadi di hulu, yang selama ini kerap menjadi salah satu faktor terjadinya bencana. Salah satunya dengan memperbanyak penghijauan.
"Ini saya kira penanganan hulu, kerusakan hulu, yang harus diselesaikan. Dan inilah ke depan yang akan kami kerjakan. Konsentrasi pada penanganan hulu, penanaman, penghijauan saya kira arah pekerjaan seperti itu," jelasnya.
"Moratorium efektif, tapi penghutanan kembali dan penghijauan kembali di hulu harus. Jangan hanya moratorium saja. Tidak akan menyelesaikan masalah. Karena terlanjur rusak bertahun tahun lalu," tutup Jokowi.
Berdasarkan data terakhir dari BNPB, banjir di Sentani telah menewaskan 58 orang. Menurut Kepala Pusat Data, Humas, dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho, jumlah korban bisa kemungkinan terus bertambah.
ADVERTISEMENT
“Sampai sore ini tercatat korban meninggal 58 orang meninggal dunia 51 di kabupaten Jayapura dan 7 orang di kota Jayapura karena tertimbun longsor, di kabupaten 51 orang karena longsor dan diterjang banjir bandang,” ujar Sutopo di Graha BNPB, Jalan Pramuka, Jakarta Timur, Minggu (17/3).