Jokowi Minta Warga Bali Jaga Pemilu Damai: Ini Bukan Perang

23 Maret 2019 0:09 WIB
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menemui tokoh dan masyarakat Bali di Taman Budaya Bali, Denpasar. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan sambutan saat menemui tokoh dan masyarakat Bali di Taman Budaya Bali, Denpasar. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi menyampaikan pesan menjelang pemilihan umum kepada sejumlah warga Bali di Taman Budaya (Taman Werdhi), Jumat, (22/3). Ia ingin pelaksanaan pemilu yang jatuh pada 17 April mendatang berjalan dengan damai.
ADVERTISEMENT
"Karena itu saya titip untuk semuanya, untuk terus menjaga persatuan kita, terus merawat persaudaraan kita, terus menjaga kerukunan kita, karena ini adalah aset terbesar bangsa ini. Aset terbesar bangsa Indonesia adalah kesatuan, kerukunan, persaudaraan di antara kita sebagai saudara sebangsa dan setanah air," kata Jokowi dalam pidatonya.
Ia berharap warga tidak saling bermusuhan karena beda pilihan politik. Ia mengimbau seluruh warga dapat menjaga persatuan.
"26 hari lagi kita masuk ke hari-hari politik. Saya titip, jangan sampai karena perbedaan pilihan kita menjadi saling bermusuhan, kita menjadi tidak rukun, kita menjadi tidak bersatu. Ada antarkampung tidak saling sapa gara-gara urusan pilpres. Antartetangga tidak saling aman gara-gara urusan pilpres," ujar dia.
ADVERTISEMENT
"Ini namanya pilihan pilpres, pilihan gubernur, bupati, setiap lima tahun itu akan ada terus masak kita akan terus membangun permusuhan karena perbedaan pilihan iya jangan. Jangan. Siapa setuju. Siapa yang tidak setuju silakan maju saya beri sepeda, ada?" sambung Jokowi.
Jokowi lalu menyinggung soal maraknya gesekan antarparpol mendekati pemilu ini. Padahal, kata Jokowi, pemilu itu adalah pesta demokrasi. Secara harfiah, pesta dilaksanakan dengan sebuah pesta. Bukan dengan saling menakut-nakuti.
"Yang kedua saya ingin sampaikan pemilu, bukan perang. Pemilu adalah pesta demokrasi untuk memilih pemimpin yang terbaik. Demokrasi harus disambut dengan riang gembira jangan sampai ada yang menakut-nakuti. Apalagi menebar ancaman. Namanya saja pesta demokrasi," kata dia.
Jokowi pun berharap seluruh warga Bali dapat melaksanakan pemilu tanpa gesekan. Pemilu disambut dengan cara beradab dan beretika.
ADVERTISEMENT
"Kita harus menyambut demokrasi dengan cara beradab, beretika, tata krama dan berbudaya. Jangan justru menyemburkan kabar bohong dan fitnah yang bisa memecah persatuan dan kerukunan kita," kata dia.