Jokowi: Pak Prabowo Ini Kelihatan ke Depannya Kurang Optimistis
ADVERTISEMENT
Di sesi kedua debat pilpres 2019, Joko Widodo dan Prabowo Subianto sempat membahas mengenai industri 4.0. Pembahasan mengenai industri 4.0 muncul karena adanya pertanyaan dari panelis mengenai hal tersebut.
ADVERTISEMENT
Awalnya, Prabowo mengaku pentingnya potensi industri 4.0. Menurut dia, ini tentunya akan memberikan dampat positif bagi Indonesia.
"Kita sama-sama memahami dahsyatnya perkembangan industri 4.0 yang akan datang dengan Artifical Intelligence, robotic ini akan berdampak suatu pabrik," ujar Prabowo di Hotel Sultan, Senayan, Jakarta Pusat, Minggu (17/2).
Prabowo mencontohkan, di Jerman, dampak dengan adanya konsep industri ini, sebuah pabrik yang biasanya punya 15 ribu pekerja, bisa menurunkan jumlah pekerja hingga 50 orang. Namun, Prabowo menilai, masalah kesejahteraan rakyatnya idealnya lebih penting dari industri 4.0.
"Tapi, kita masih belum bisa membela petani-petani kita sendiri. Kita juga belum bisa menjamin harga pangan terjangkau," tutur Prabowo.
"Bagus bicara soal industri 4.0 tapi saya lebih ingin menjamin Indonesia bisa menjamin pangannya s sendiri. Tanpa perlu impor dari negara mana pun," jelas Prabowo.
ADVERTISEMENT
Jokowi kemudian langsung diberikan kesempatan untuk menanggapi Prabowo. Jokowi menilai Prabowo tidak optimistis melihat masa depan.
"Pak Prabowo ini kelihatannya, ke depannya kurang optimistis. Kalau saya melihat pembangunan SDM ini, yang saya sampaikan, kini kita menyongsong industri 4.0 dengan optimisme," tutur dia.
Menanggapi Prabowo, Jokowi menilai bahwa produk petani sudah masuk ke market place. Artinya, pasar dari produk-produk petani sudah lebih luas.
"Kita lihat sekarang produk-produk petani sudah masuk ke market place," kata dia.
"Ini justru membuka kesempatan bagi petani-petani kita dalam berproduksi," tutup dia.