Jokowi: Pemerintah Fokus Atasi Stunting di 100 Kabupaten Tahun Ini

Jokowi dan Jusuf Kalla (Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari)

Program penurunan stunting kini tengah gencar dilakukan oleh pemerintah. Presiden Joko Widodo meminta dana desa Padat Karya Tunai yang diperoleh setiap desa agar digunakan juga untuk menurunkan angka stunting.

Sebab menurutnya stunting bukan hanya masalah makanan saja. Akan tetapi, kata Jokowi, juga masalah lingkungan.

"Jadi memang Padat Karya Tunai ini kita sampaikan kepada desa-desa agar digunakan dalam rangka gizi anak termasuk juga di Kementerian Pekerjaan Umum," kata Jokowi di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Jumat (6/4).

Ia mengatakan dana tersebut bisa digunakan untuk pembuatan sanitasi maupun infrastruktur air bersih. "Semuanya ini sebuah kerja yang harusnya sangat terintegrasi," jelasnya.

Lebih lanjut, Jokowi mengungkapkan, untuk tahun ini pemerintah akan fokus menurunkan stunting di 100 kabupaten yang paling banyak ditemukan stunting. Dan nantinya akan bertahap ke daerah lainnya.

"Yang sudah kita tentukan, jadi tidak semuanya, kita akan fokus kepada hanya 100 kabupaten/kota," tegasnya.

Menurutnya, hal itu dilakukan agar pemerintah bisa mengatasi stunting secara fokus. Untuk penanganannya, pemerintah akan bekerja sama dengan elemen masyarakat, seperti posyandu dan PKK.

"Untuk pemberian makanan tambahan, baik berupa telur, makanan lokal ya, telur, ikan, kacang ijo, kemudian susu, kemudian juga tambahan biskuit, seperti kemarin. Intinya makanan lokal akan lebih didahulukan," jelasnya.

Pada Kamis (5/4) kemarin, Jokowi memimpin ratas soal solusi masalah stunting. Salah satu solusi yang akan dijalankan pemerintah adalah peluncuran program "Isi Piringku." Menko PMK Puan Maharani mengatakan program ini tidak akan jauh berbeda dengan program 4 sehat 5 sempurna tapi dengan beberapa penyempurnaan.