Jokowi: Politik Seperti Itu, Jangan Kebawa Terlalu Dalam

5 Juli 2019 20:55 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan di pembukaan Kongres PGRI di Britama Arena, Jakarta. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan di pembukaan Kongres PGRI di Britama Arena, Jakarta. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo membuka Kongres PGRI ke-XXII di Britama Arena, Kelapa Gading, Jakarta Utara. Kongres kali ini mengambil tema 'Mewujudkan PGRI sebagai Organisasi Profesi dan Perannya dalam Meningkatkan Mutu Pendidikan Abad ke-21.'
ADVERTISEMENT
Dalam sambutannya Jokowi menyampaikan kegelisahannya terkait tensi masyarakat yang memanas akibat Pemilu 2019. Ia berpesan kepada para guru, agar tak larut terlalu dalam pada politik.
"Kadang sedih (karena) Pilbup, Pilwalkot, jadi enggak saling sapa antar tetangga. Enggak saling ngomong antar teman. Mudah-mudahan enggak ada (yang seperti itu) di PGRI, kata Jokowi saat memberikan sambutan di kongres, Jumat (5/7).
"Ini proses setiap 5 tahun. Nanti ada pilpres lagi. Kapan kedewasaan kita, kematangan berpolitik kita? Biasa itu setiap 5 tahun, saya sudah alami (beberapa) kali, Pilwalkot 1 kali. Pilgub, Pilpres. Politik ya seperti itu jangan kebawa terlalu dalam," timpal Jokowi.
Dalam acara tersebut, Jokowi meminta agar para guru bisa memberikan pendidikan kepada para anak didiknya khususnya dalam hal toleransi. Hal tersebut menurutnya penting, sebab Indonesia merupakan negara besar, majemuk dan punya keberagaman.
ADVERTISEMENT
"Saya paham PGRI hadir untuk memperkokoh persatuan keberagaman. Tolong ini juga selalu diingatkan kepada para murid siswa, bahwa negara ini negara besar. Tak ada negara di dunia ini yang semajemuk Indonesia, enggak ada," ujar Jokowi.
Presiden Joko Widodo memberikan sambutan di pembukaan Kongres PGRI di Britama Arena, Jakarta. Foto: Kevin S. Kurnianto/kumparan
Jokowi meminta para guru agar mampu mengikuti perkembangan zaman dan menguasai ilmu. Sebab, saat ini para siswa sudah tak lagi hanya mendapatkan pengetahuan melalui guru namun juga lewat internet.
Ia juga meminta para guru mampu memberikan pengajaran kepada muridnya dengan suasana yang baik.
"Bapak, ibu guru, seluruh anggota PGRI, transformasi pendidikan dan proses belajar mengajar harus menggembirakan, baik guru maupun siswa. (Ini harus) dilakukan efisien dan mudah," kata Jokowi.
"Ini ruang kelas bukan satu satunya belajar. Ruang kelas bukan satu satunya tempat belajar, dunia virtual kampus kita, Google perpustakaan kita, Wikipedia ensiklopedia kita. Kita sering terkaget-kaget anak mampu belajar mandiri melalui teknologi. Peran guru harus lebih dari mengajar," timpalnya.
ADVERTISEMENT