Jokowi Sampaikan Pidato Game of Thrones bagi Elite Politik Indonesia

15 Oktober 2018 12:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo memberikan orasi ilmiah pada sidang terbuka senat Universitas Kristen Indonesia di Kampus UKI, Jakarta, Senin (15/10). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan orasi ilmiah pada sidang terbuka senat Universitas Kristen Indonesia di Kampus UKI, Jakarta, Senin (15/10). (Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan)
ADVERTISEMENT
Saat memberi kuliah umum di hadapan mahasiswa Universitas Kristen Indonesia, Presiden Jokowi menjelaskan bahwa pidatonya soal Game of Thrones yaitu Winter is Coming tak hanya berlaku bagi pemimpin dunia. Namun, pesan moral dari pidato itu juga berlaku bagi elite politik di dalam negeri.
ADVERTISEMENT
"Pesan moral yang saya sampaikan tidak hanya relevan dalam pemimpin dunia saat ini tapi juga tepat kita sampaikan kepada masyarakat, pemimpin-pemimpin kita dalam negeri terutama elite-elite yang memperjuangkan kepentingannya," kata Jokowi di Kampus UKI, Cawang, Senin (15/10).
"Saat ini kita memasuki tahun politik, semuanya sudah tahu. Dan masyarakat kita akan ikut terlibat dalam proses demokrasi dan kontestasi politik. Bahwa konfrontasi dan perselisihan akan mengakibatkan penderitaan," lanjut dia.
Jokowi kemudian menjelaskan lagi soal pesan yang ia ingin sampaikan dengan mengutip winter is coming. Menurut dia, seluruh pemimpin dunia harus bersatu menghadapi ancaman global. Persatuan antar elite di dunia maupun elite politik, kata dia, harus dilakukan secepatnya.
Jika terlambat, maka tak hanya pihak yang kalah saja yang dirugikan tapi juga yang menang.
ADVERTISEMENT
"Tapi sudah terlambat. Sadarnya baru belakangan. Bahwa kekalahan maupun kemenangan dalam perang selalu hasilnya sama yaitu dunia porak poranda," ucap Jokowi.
Presiden menjelaskan, kompetisi dan rivalitas harus dibangun di atas pondasi yang tidak saling menjatuhkan. Selain itu, kontestasi tidak boleh memicu kegaduhan.
"Tidak saling mencela. Tidak harus saling memfitnah. Kontestasi tidak boleh menimbulkan kerusakan. Dan kontestasi tidak boleh mengorbankan pondasi kebangsaan kita," ungkap Jokowi.
Indonesia, kata Jokowi, memiliki sejumlah pondasi sosial dan politik pun, persatuan serta stabilitas. Tak hanya itu, kekuatan ekonomi Indonesia juga harus menjadi senjata. Narasi positif ini, kata dia, harus dibawa oleh elite-elite politik agar tak ada perpecahan.
"Ini sering saya sampaikan yang diwarnai oleh narasi-narasi sejuk, dan ide-ide kemajuan, gagasan untuk kemajuan, program-program untuk Indonesia maju," terangnya.
ADVERTISEMENT
"Dengan merayakan perbedaan pilihan dengan penuh kedewasaan, dengan penuh kematangan yang justru ini akan memperkokoh kebinekaan tunggal ika kita dan persatuan kita. Ini sebetulnya ingin kita raih dalam kontestasi politik," tutur Jokowi.