Jokowi: Saya Bilang ke DPR, UU Jangan Banyak-banyak

17 Oktober 2018 11:29 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menyampaikan paparan pendahuluan ketika memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara. (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menyampaikan paparan pendahuluan ketika memimpin sidang kabinet paripurna di Istana Negara. (Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menyinggung soal efisiensi produk undang-undang dan regulasi pemerintah saat membuka Kongres ke-14 Perhimpunan Rumah Sakit Seluruh Indonesia (PERSI). Presiden menilai efisiensi bukanlah diukur dari banyaknya undang-undang yang dihasilkan.
ADVERTISEMENT
"Saya bilang ke DPR, UU jangan banyak-banyak, ah. Regulasi menteri jangan terlalu banyak. Regulasi yang paling penting etika, moral, tangggung jawab profesi masing-masing," ujar Jokowi di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta Pusat, Rabu (17/10).
Tak hanya itu, Jokowi menilai ribuan UU dan aturan yang dihasilkan pemerintah justru menyulitkan. Padahal aturan harusnya memudahkan masyarakat. Hal inilah yang harus dicegah di kemudian hari.
"42 ribu regulasi, bayangkan, kita sendiri yang buat, kita sendiri yang pusing," tutur dia.
Dalam kesempatan itu, Jokowi juga menyoroti soal pengelolaan limbah medis. Menurut Jokowi, aturan yang ada tak bisa mengatasi persoalan limbah medis. Ia pun meminta kementerian terkait untuk segera mengambil langkah agar masalah ini cepat selesai.
ADVERTISEMENT
"Urusan limbah medis RS, saya sampaikan agar saya diberi masukan yang detil. Mungkin UU yang sebelumnya yang saya kira banyak mengganggu, merepotkan. Dan juga saya dengar, ada 2 tersangka. Hal seperti ini harus kita selesaikan," kata Jokowi.
Jokowi pun mengusulkan adanya revisi UU atau PP soal pengelolaan limbah medis. Sebab, UU dan aturan yang ada saat ini terbukti tak berhasil mengatasi masalah limbah medis.
"Mungkin revisi UU atau didukung PP. Kita terlalu banyak UU, kita sering repot karena itu. Regulasi kita ada 42 ribu, ini yang menjadikan kita tidak cepat memutuskan atau fleksibel," ujar dia.
Kongres ke-14 PERSI kali ini mengambil tema 'Dengan Smart Hospital dan Jiwa Hospitalpreneurship Rumah Sakit Indonesia Siap Melaksanakan Health Coverage dan Berkompetisi di Era Global'. Dalam acara ini Jokowi tampak didampingi Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Direktur Utama BPJS Kesehatan Fahmi Idris.
ADVERTISEMENT