Jokowi: Saya Selalu Membuka Diri untuk Persoalan di Daerah

8 Mei 2018 13:56 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi dan  Susi Pudjiastuti bersama nelayan. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Susi Pudjiastuti bersama nelayan. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo hari ini menerima 70 sopir truk dan 350 nelayan se-Indonesia di Istana Negara Jakarta. Dalam pertemuan itu, Jokowi menerima beragam keluhan mereka mulai dari pungutan liar hingga hasil tangkapan ikan yang menurun karena cantrang.
ADVERTISEMENT
Jokowi menegaskan pemerintah selalu membuka diri untuk segala persoalan di daerah. "Saya selalu membuka diri untuk persoalan di daerah-daerah. Kita cari solusi bersama-sama," ujar Jokowi di Istana Negara Jakarta, Selasa (8/2).
Selain soal pungli yang dialami sopir truk, dan cantrang yang dikeluhkan nelayan, masalah lain dari daerah yang disoroti Jokowi adalah soal sulitnya transportasi nelayan ke daerah air tawar tempat nelayan menangkap ikan.
Pertemuan Susi Pudjiastuti dan nelayan. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Pertemuan Susi Pudjiastuti dan nelayan. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Hal itu diketahui dari keluhan yang disampaikan salah seorang nelayan air tawar asal Papua, Marice. "Akses yang sulit dari Kabupaten Papua ke Kecamatan, ke Kota. Kami punya 2.000 nelayan," curhat Marice ke Jokowi.
"Mohon izin mungkin secara resmi kita mengundang Bapak Presiden dan Ibu Menteri (Susi Pudjiastuti) untuk lihat sendiri. Di sini, di wilayah Mamberamo ada masalah, kita nelayan air tawar," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Jokowi berjanji akan mencari solusi terhadap masalah tersebut. "Misal di Mamberamo tadi, ikannya ada tapi enggak tahu bawa ikannya. Lalu ada kapal tapi ikannya enggak ada," tegas Jokowi.
Agar segala kebijakan-kebijakan pemerintah untuk nelayan dapat berjalan lancar sesuai tujuannya, Jokowi meminta seluruh masyarakat percaya bahwa tak ada kepentingan politik apa pun di balik segala kebijakan tersebut.
"Apa sih sebetulnya, arahnya ke mana. Arahnya untuk kita sendiri. Jangan dibelok-belokin. Ada unsur politik, kepentingan-kepentingan. Enggak ada," tegas Jokowi.