Jokowi Sebut Komando Gabungan TNI Turun Jika Polri Tak Mampu Tangani

18 Mei 2018 18:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi di Pelepasan Ekspor Indonesia (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi di Pelepasan Ekspor Indonesia (Foto: Iqbal Firdaus/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemerintah tengah mewacanakan membentuk kembali Komando Pasukan Khusus Gabungan (Koopsusgab) TNI. Pasukan ini akan ditugaskan untuk membantu Polri menangani terorisme.
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo mengungkapkan Koopsusgab terdiri dari Kopassus (TNI AD), Marinir (TNI AL) dan Paskhas (TNI AU). Pasukan ini akan diturunkan jika aksi terorisme sudah di luar kapasitas Polri.
"Tapi dengan catatan itu dilakukan apabila situasi sudah di luar kapasitas Polri. Artinya, tindakan preventif lebih penting dibandingkan langkah represif," ujar Jokowi di acara buka bersama di Istana Negara, Jakarta, Jumat (18/5).
Dia menuturkan keberadaan Koopsusgab ini juga bertujuan memberikan rasa aman kepada masyarakat. Selain, kata dia, upaya pemerintah dan DPR merampungkan revisi UU Antiterorisme.
"Pemerintah dengan DPR berusaha sekuat tenaga agar UU Antiterorisme kita rampungkan dan juga pemerintah juga dalam proses membentuk komando pasukan khusus gabungan," jelasnya.
Meski demikian, Jokowi menegaskan pemerintah akan berupaya melakukan langkah preventif. Seperti membersihkan ideologi radikal dari dunia pendidikan, mulai dari TK hingga perguruan tinggi
ADVERTISEMENT