Jokowi: Sekarang Gampang Cemooh Orang, Padahal Mereka Saudara Kita

Silaturahmi Presiden Joko Widodo dengan Ulama dan Santri di Provinsi Lampung. (Foto: Dok. Agus Suparto - Presidential Palace)

Kebebasan untuk berekspresi dan berpendapat di Indonesia telah dijamin oleh undang-undang. Namun, Presiden Joko Widodo (Jokowi) berpesan agar kebebasan itu tetap melihat etika dan tata krama.

"Saya juga ingin sampaikan kebebasan berekspresi silakan, berpendapat silakan, demo juga boleh saja. Negara ini memiliki tata krama, etika sopan santun," ucap Jokowi saat mengunjungi Ponpes Darussalamah, Lampung Timur, Jumat (23/11).

Jokowi mengingatkan pentingnya etika dan tata krama lantaran saat ini ia melihat banyak orang mudah saling mencela dan menjelekkan.

"Sekarang ada yang gampang cemooh orang, jelekkan orang. Padahal kita tahu mereka itu saudara kita, apalagi sesama Muslim mencela. Enggak ada dalam tuntunan kita. Setuju ndak?" kata Jokowi.

"Setuju," jawab para santri.

Silaturahmi Presiden Joko Widodo dengan Ulama dan Santri di Provinsi Lampung. (Foto: Dok. Agus Suparto - Presidential Palace)

Menurut Jokowi, masyarakat harus mengedepankan etika dalam berpendapat dan berekspresi. Sebab, Indonesia dikenal dengan tata krama dan sopan santunnya.

"Mari jaga nilai itu, nilai agama, etika, tata krama. Kita jaga karena kita bangsa Indonesia terkenal akan sopan santun keramahtamahan," tutup Jokowi.

Kunjungan ke Ponpes kali ini merupakan agenda silaturahmi Jokowi dengan para santri, ulama dan masyarakat sekitar Lampung Timur. Selain silaturahmi, Jokowi juga menandatangani prasasti pembangunan rusun untuk santri Ponpes Darussalamah. Rencananya, rusun tersebut dibangun oleh Kementerian PUPR.

Dalam acara ini, Jokowi nampak ditemani Ibu Negara Iriana Jokowi. Selain itu, hadir juga Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Seskab Pramono Anung, Koordinator Stafsus Presiden Teten Masduki, Gubernur Lampung Muhammad Ridho Ficardo, dan Bupati Lampung Timur Chusnunia Chalim.