Jokowi Sempat Deg-degan Naik Anoa

16 Januari 2017 15:36 WIB
comment
12
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi naik Anoa di Mabes TNI Cilangkap (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Sebelum membuka Rapim TNI 2017, Presiden Joko Widodo menyempatkan diri mencoba naik Anoa Amphibi. Dia naik panser itu begitu tiba di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
Jokowi yang mengenakan pelambung warna biru itu tak sendirian. Ia didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian, KSAU Marsekal Agus Supriatna, KSAD Jenderal Mulyono, dan KSAL Laksamana Ade Supandi. Saat itu, cuaca di Mabes TNI mendung dan langit pun tampak mulai menghitam.
Setelah naik di atas panser, kendaraan khusus yang membawa Presiden dan rombongan itu langsung melaju melewati daratan. Panser lalu masuk ke dalam danau yang ada di tengah kompleks Mabes TNI. Wajah Presiden tampak serius saat panser perlahan masuk ke perairan. Panser yang tangguh di darat dan air itu lalu menyeberangi danau, membawa Presiden menuju ke lokasi acara rapim TNI 2017 di Aula Gatot Subroto.
ADVERTISEMENT
Sepanjang perjalanan, Panglima TNI tampak sibuk berbicara dengan Jokowi. Ternyata ia menjelaskan berbagai hal mengenai alutsista TNI.
Di tengah perjalanan, hujan rintik pun turun. Namun wajah Jokowi terlihat semringah saat panser berada di dalam air.
Jokowi Naik Anoa Amphibi. (Foto: Viry Alifiyadi/kumparan)
Lantas apa tanggapan Jokowi usai menaiki panser Anoa 2 Amphibious? "Tadi yang Anoa Amphibi bagus sekali. Tank bisa masuk ke air kan bagus," kata Jokowi.
Presiden mengaku sempat deg-degan ketika naik panser buatan dalam negeri itu. "Tadi semua juga deg-degan. Saya yakin bahwa produk-produk ini baik. Tapi sekali lagi masalah yang berkaitan dengan harga, kualitas sangat penting bagi produk apapun," lanjut dia.
Tak hanya Jokowi dan petinggi TNI-Polri, para menteri dari Kabinet Kerja seperti Menkopolhukam Wiranto, Menko Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi juga menaiki panser itu.
ADVERTISEMENT
"Mantap," kata Retno LP Marsudi saat ditanya rasanya naik Anoa Amphibi.
Presiden Jokowi naik Anoa (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
Panser yang dinaiki Jokowi ini merupakan panser produksi PT Pindad. Panser ini juga merupakan pengembangan lebih lanjut dari kendaraan tempur 6x6.
Kendaraan berat ini ini mampu mengangkut 12 orang serta dapat bermanuver di air dengan kecepatan 10 knot. Saat panser ini berada di darat, kendaraan ini mampu melaju 80-100 km/jam. Panser juga dilapisi bahan armor anti-peluru, mulai dari bagian badan kendaraan hingga kaca jendelanya.
Seusai rapim, Presiden menekankan soal pentingnya mengembangkan industri dalam negeri. Menurut dia, selain menjaga keberlangsungan produksi, industri pertahanan dalam negeri juga harus bisa berkompetisi secara global.
"Harus bisa jual ke negara lain. Kalau cost bagus, harganya kompetitif. Kalau produk bagus, harga tidak kompetitif akan sulit dijual," kata Presiden.
ADVERTISEMENT