Jokowi Sindir Prabowo: Saya Tak Punya Beban Masa Lalu, Enak Bekerja

17 Januari 2019 22:20 WIB
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) berjalan bersama capres no urut 02 Prabowo Subianto sebelum mengikuti Debat Pertama Capres & Cawapres 2019. (Foto: Setneg/Agus Suparto)
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (kiri) berjalan bersama capres no urut 02 Prabowo Subianto sebelum mengikuti Debat Pertama Capres & Cawapres 2019. (Foto: Setneg/Agus Suparto)
ADVERTISEMENT
Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto memberikan pertanyaan kepada paslon nomor urut 01 terkait masalah korupsi dan konflik kepentingan sangat erat hubungannya saat jadi pejabat. Ia mempertanyakan apakah bisa Jokowi menjamin pejabatnya tidak memiliki kepentingan pribadi.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin tanya bagaimana pandangan bapak tentang konflik kepentingan. Apa bapak bisa yakini, jamin pejabat yang kerja buat bapak benar-benar tidak memiliki kepentingan pribadi kelompok bisnis dalam kebijakan yang diambil, terutama impor beras (dan) gula yang sangat merugikan petani?" tanya Prabowo kepada Jokowi di Hotel Bidakara, Jakarta Selatan, Kamis (17/1).
Menanggapi pertanyaaan Prabowo itu, Jokowi memberikan contoh dirinya sendiri. Ia sama sekali tak punya beban dan kepentingan dalam melaksanakan tugas. Sehingga leluasa dalam bekerja.
"Pak Prabowo, saya ini tidak memiliki beban-beban masa lalu. Sehingga enak dalam bekerja, memerintah," jawab Jokowi.
Jokowi mengatakan, jika memang ada kecurigaan soal kepentingan pribadi, ia mempersilakan Prabowo untuk melaporkan ke pihak berwajib. Seperti KPK, kepolisian, hingga kejaksaan.
ADVERTISEMENT
"Pemerintah, kami, ingin semuanya sederhana, mudah, seperti yang telah kita bangun yaitu OSS. Dengan OSS yang dulunya 9 izin sampai bertahun-tahun, izin sekarang, bapak sebagai pengusaha datang ke OSS. Coba bapak datang, tunggu 2 jam, izin-izin akan keluar dan bapak memulai usaha," jelasnya.
Menurut Jokowi, dengan sistem seperti itu maka ada keterbukaan dan adanya manajemen yang ketat untuk mencegah adanya kepentingan pribadi.
"Ada keterbukaan, ada manajemen ketat di situ, ada management controlling di situ. Kalau bapak memiliki bukti-bukti yang kuat, silakan dilaporkan," pungkas Jokowi.