news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi soal Pembagian Sertifikat: Bedakan Kritik, Nyinyir, dan Fitnah

7 April 2018 15:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jokowi Bagikan Sertifikat Tanah di Malang. (Foto: Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi Bagikan Sertifikat Tanah di Malang. (Foto: Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo beberapa kali mengeluarkan nada tinggi saat berpidato di depan relawannya 'Galang Kemajuan Jokowi'. Salah satunya, saat ia berbicara bahwa banyak pihak yang saat ini tak bisa membedakan kritik dan nyinyiran.
ADVERTISEMENT
Ia menegaskan dirinya tak pernah melarang orang untuk mengkritisi, sebab merupakan hak di negara demokrasi. Namun, ia meminta kritikan itu harus berlandaskan data valid. Lebih baik lagi, kata Jokowi, ada solusi untuk memperbaikinya.
"Orang itu harus ngerti, mana yang ngritik mana yang mencemooh, beda itu. Bener enggak? Mana yang kritik mana yang mencemooh itu beda. Mana yang kritik, mana yang nyinyir, beda lagi. Mana yang kritik, mana yang fitnah, beda lagi. Beda itu," ujar Jokowi berulang kali dengan nada tinggi di Hotel Puri Begawan, Bogor, Sabtu (7/4).
Jokowi bertemu relawan di Bogor. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi bertemu relawan di Bogor. (Foto: Jihad Akbar/kumparan)
Jokowi sebelumnya membicarakan tentang pembagian sertifikat tanah untuk masyarakat. Dia menyatakan bahwa pemerintahannya berhasil meningkatkan jumlah penerbitan sertifikat, dari sebelumnya 400-500 ribu per tahun menjadi 5 juta per tahun.
ADVERTISEMENT
Ia menerangkan, upaya pembagian sertifikat tersebut dilakukan agar masyarakat cepat mendapatkan kepastian hukum atas hak tanahnya. Jokowi mengungkapkan, jumlah bidang tanah yang harus disertifikasi ada sebanyak 126 juta. Jika masih per tahun hanya 400-600 ribu sertifikat, kata dia, proses tersebut baru selesai 130 tahun kemudian.
"Artinya apa? Kita ini punya target-target dengan angka-angka yang jelas. Ada yang bisa tercapai, ada yang tidak. Karena memang rintangan di lapangan ini keadaannya tidak sesuai seperti yang kita pikirkan," ujar Jokowi.
"Orang ini senengnya, orang kita itu senengnya ....," lanjutnya yang kemudian disambut teriakan 'nyinyir' dari audiens.