Jokowi soal Polemik Polisi di Garut: TNI-Polri Harus Jaga Netralitas

1 April 2019 23:42 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres no urut 01, Joko Widodo saat menyampaikan pendapatnya saat Debat Ke IV Pilpres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu, (30/3). Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
zoom-in-whitePerbesar
Capres no urut 01, Joko Widodo saat menyampaikan pendapatnya saat Debat Ke IV Pilpres 2019 di Hotel Shangri-La, Jakarta Pusat, Sabtu, (30/3). Foto: REUTERS/Willy Kurniawan
ADVERTISEMENT
Capres 01 Jokowi angkat bicara soal polemik netralitas Polri terkait ucapan eks Kapolsek Pasirwangi AKP Sulman Aziz yang menuding Kapolres Garut AKBP Rudi menggalang dukungan untuk Jokowi.
ADVERTISEMENT
Jokowi sekaligus petahana ini kembali mengingatkan apa yang selalu dipesankannya saat rapat pimpinan TNI-Polri, yaitu kedua aparat negara ini harus menjaga netralitasnya selama tahun politik.
"Enggak sekali, dua kali, saya sampaikan di rapim TNI-Polri. Di rapat-rapat TNI dan polisi saya sampaikan bahwa politik TNI dan Polri adalah politik negara," kata Jokowi di Sorong, Papua Barat, Senin (1/4)
"Harus bisa menjaga netralitas," tambah eks Wali Kota Solo itu.
Ia enggan berkomentar lebih jauh soal kasus AKBP Rudi itu. Baginya, perintahnya kepada korps Bhayangkara itu sudah sangat jelas dan tegas disampaikan.
"Sudah jelas sekali. Saya kira enggak perlu saya ulang-ulang," tutupnya.
Eks Kapolsek Pasirwangi Garut AKP Sulman Aziz didampingi Haris Azhar di kantor Lokataru, Rawamangun, Jakarta Timur. Foto: kumparan
Sebelumnya, Sulman mengaku sudah beberapa kali mendapat perintah dari AKBP Rudi untuk memenangkan Jokowi di wilayahnya. Namun, hari ini Sulman menarik ucapannya dan mengaku emosi sehingga menuding Rudi tak netral.
ADVERTISEMENT
"Kemarin saya telah melaksanakan press conference di (Kantor Hukum dan HAM) Lokataru yang disiapkan oleh Haris Azhar. Dalam kesempatan tersebut, saya sudah melakukan suatu kesalahan saya. Saya menyatakan bahwa Polri itu tidak netral dalam ajang Pilpres 2019," jelas Sulman dalam jumpa pers di Mapolda Jabar di Bandung.
Sulman yang pernah menjadi Kasat Lantas Polres Garut ini mengaku tengah kalut kala melakukan tudingan ke AKBP Rudi.
"Sebenarnya itu disampaikan karena saya pada saat itu emosi. Saya telah dipindahtugaskan dari jabatan saya yang lama sebagai Kapolsek, dikarenakan saya telah berfoto dengan seorang tokoh agama yang kebetulan sebagai panitia deklarasi Prabowo -Sandi," pungkasnya.