news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi Tepis Fitnah Soal PKI: Keluarga Besar Saya itu Muslim

10 Oktober 2018 12:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Jokowi saat menghadiri acara Rakernas LDII di Pondok Gede. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Jokowi saat menghadiri acara Rakernas LDII di Pondok Gede. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Dalam setiap pidatonya di beberapa tempat, Presiden Joko Widodo selalu menceritakan soal dirinya dan keluarga yang dituduh anggota PKI. Padahal menurut Jokowi hal tersebut tidak benar.
ADVERTISEMENT
Termasuk saat Jokowi bertemu dengan para santri dan ulama Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) cerita soal PKI pun ia sampaikan. Apalagi menjelang Pilpres 2019, Jokowi menyebut fitnah dan hoaks merajalela.
"Jangan sampai mendekati Pilpres kok fitnah, kabar bohong, hoaks menjadi seperti ini. Coba liat di medsos, Presiden Jokowi itu PKI. Astagfirullah. Sudah empat tahun diulang-ulang tapi ada yang percaya," kata Jokowi, Rabu (10/10).
"Saya sampaikan apa ada PKI balita? (Sambil menunjuk ke LCD yang ada gambar Jokowi dan DN Aidit). Ganti lagi bukan Pak Jokowinya, bapak, ibunya. Lalu ganti lagi, nenek dan kakeknya," lanjut dia.
Padahal saat ini di era keterbukaan semua informasi bisa tersampaikan dengan baik. Apalagi Jokowi mempersilakan agar masyarakat mengecek ke masjid-masjid di samping kanan dan kirinya.
ADVERTISEMENT
"Sekarang ini keterbukaan gampang ngecek. Masjid LDII di dekat rumah saya ada. Ormas lain di dekat rumah saya ada. Tanya saja di situ mengenai orang tua saya," ucap Jokowi.
Bahkan Jokowi menyebut dirinya dan keluarganya semua Islam. Saudaranya pun bahkan ada yang LDII.
"Tanya saya, orang tua, saya, kakek, nenek saya semuanya Muslim. Keluarga besar saya itu Muslim. PKI itu yang mana? Malah ada gambar DN Aidit pidato di dekatnya ada saya. Coba. Astagfirullah. Lahir saja belum sudah didekatnya DN Aidit," bebernya.
Menurut Jokowi gambar-gambar seperti ini kalau enggak ada screening langsung dipercaya. Nantinya Ini menyebabkan politik kotor.
"Kalau enggak dihentikan enggak bisa seperti ini. Etika politiknya di mana. Gambar ini hanya satu yang bisa saya perlihatkan. Saya sedih. Bisa lebih dari 100 gambar enggak jelas. Tapi ada yang percaya," tutur Jokowi.
ADVERTISEMENT