Jokowi Terima Peserta Aksi Kamisan di Istana, Kamis 31 Mei

30 Mei 2018 22:15 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Masa melakukan aksi Kamisan di depan Istana (Foto: ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)
zoom-in-whitePerbesar
Masa melakukan aksi Kamisan di depan Istana (Foto: ANTARA FOTO/Fanny Octavianus)
ADVERTISEMENT
Setiap Kamis selama lebih dari 10 tahun, sejumlah aktivis dan para keluarga korban pelanggaran HAM menggelar aksi Kamisan. Setelah bertahun-tahun menyuarakan tuntutan mereka, akhirnya Presiden Joko Widodo mau menemui para peserta aksi berdiri di depan Istana itu.
ADVERTISEMENT
Pakar Hukum Universitas Trisakti, Yenti Garnasih yang bertemu dengan Jokowi di Istana Negara menyebut rencananya Jokowi akan menerima para peserta Kamisan di kantornya pada Kamis (31/5).
"Tadi Presiden berjanji akan lebih memperhatikan korban pelanggaran HAM sehingga besok sore Presiden mengagendakan untuk menerima keluarga korban pelanggaran HAM yang biasa disebut aksi Kamisan," kata Yenti Garnasih di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu (30/5).
"Tadi spontanitas Presiden menyatakan, karena Pak Usman (Usman Hamid) mengatakan Presiden tidak memperhatikan tidak pernah datang. Presiden mengatakan, kami memperhatikan, mereka saja yang tidak mau datang," lanjut dia.
Mendengar hal itu Yenti Garnasih menegaskan Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid langsung menodong Jokowi untuk segera bertemu. Jokowi langsung menyanggupi untuk besok bertemu peserta Kamisan.
Peserta aksi Kamisan. (Foto: Soedjono Eben Ezer Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peserta aksi Kamisan. (Foto: Soedjono Eben Ezer Saragih/kumparan)
Sementara Usman Hamid menuturkan saat bertemu dengan Jokowi bukan saja membahas soal peserta Kamisan tapi juga masalah HAM yang lain. Misalnya saja soal Tragedi Trisakti, Semanggi, dan Papua.
ADVERTISEMENT
"Tadi Pak Presiden langsung meminta ajudan dan Teten (Koordinator Staf Khusus) mengagendakan. Jadi dalam pertemuan tadi dibahas bahwa kasus pelanggaran HAM berat di masa lalu belum ada kemajuan sama sekali," ucap Usman Hamid.
"Pak Jaksa Agung ada di situ, Pak Prasetyo dan Menko Polhukam, Menkumham, dan dibahas juga tidak adanya pelanggaran HAM baru yang diajukan ke pengadilan," paparnya.
Usman lalu menambahkan saat kunjungan PBB ke Jakarta tidak lagi melihat adanya persoalan HAM. Bahkan Usman menegaskan dalam tragedi Wamena Washior di Papua, PBB tak melihat adanya pelanggaran HAM.
"Untuk itu juga tadi presiden menjelaskan betapa rumitnya Papua dan persoalan Papua tapi akan tetap diagendakan, Jaksa Agung tadi juga bicara panjang lebar," tegas Usman Hamid.
Peserta aksi Kamisan. (Foto: Peserta aksi Kamisan.Soedjono Eben Ezer Saragih/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Peserta aksi Kamisan. (Foto: Peserta aksi Kamisan.Soedjono Eben Ezer Saragih/kumparan)
Usman berharap agar pertemuan Jokowi dan peserta aksi Kamisan bisa terlaksana. Karena sebenarnya Jokowi juga sudah lama ingin bertemu.
ADVERTISEMENT
"Presiden merasa selama ini sudah berusaha menerima, tapi keluarga korban, menurut Presiden, tidak pernah mau datang. Saya katakan, kalau benar Presiden mau bertemu dan serius mau bertemu dengan korban aksi kamisan, kita agendakan saja," jelasnya.
Apabila pertemuan Jokowi dengan Kamisan berlangsung, Usman harap kasus-kasus pelanggafan HAM lainnya bisa diselesaikan oleh Jokowi. Seperti kasus Tanjung Priok hingga pelanggaran HAM Papua.
"Dan Presiden langsung minta Jaksa Agung dan Menko Polhukam untuk agendakan itu. Bukan hanya 65 tapi Tanjung Priok, Talangsari, Aceh. Mudah-mudahan besok bisa jadi pertemuan yang positif," tutur Usman Hamid.