Jokowi Undang Petani Jateng ke Istana Usai Pilpres

3 April 2019 11:48 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo melayani permintaan swafoto bersama seorang warga. Foto: Moh Fajri/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo melayani permintaan swafoto bersama seorang warga. Foto: Moh Fajri/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menyapa masyarakat Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dan Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) se-Jawa Tengah. Jokowi menyoroti salah satu masalah yang banyak dihadapi para petani Jateng adalah tidak adanya mesin pengering padi.
ADVERTISEMENT
Untuk itu, Jokowi berniat mengundang Gapoktan dan Perpadi ke Istana untuk membicarakan permasalahan tersebut setelah Pilpres 2019.
“Nanti setelah tanggal 17 April saya ajak Perpadi, Gapoktan, saya undang ke Istana bicara dengan Bulog, bicara padi, mesin pengering, setuju?” tanya Jokowi yang dijawab ‘setuju’ oleh masyarakat yang hadir di GOR Diponegoro, Sragen, Jawa Tengah, Rabu, (3/4).
Jokowi mengungkapkan, sebenarnya sudah lama meminta masyarakat yang bergerak di bidang pertanian padi mempunyai mesin pengering. Sehingga saat musim hujan tidak mengalami kendala dalam proses pengeringan gabah.
“Saya ingin tawarkan Perpadi, berpuluh tahun jemur padi di jalan masak enggak mau berubah. Jadi nanti saya akan atur setelah 17 April agar ada pinjaman bank sehingga seluruh penggilingan padi memiliki dryer (mesin pengering),” ujar Jokowi.
Warga menyambut kedatangan Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo di Gor Diponegoro. Foto: Moh Fajri/kumparan
“Bukan hanya urusan padi, tapi jagung, kualitasnya turun gara-gara dijemur enggak masuk dryer. Penggilingan ada dryer-nya sehingga saat hujan yang namanya gabah masuk mesin pengering,” tambahnya.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Jokowi meminta Perpadi memperhatikan kemasan dari padi yang akan dijual. Ia merasa kemasan yang baik bisa membuat daya saing menjadi kompetitif.
“Kalau bisa yang namanya penggilingan padi ada mesin kemasannya sehingga keluar dari mesin dalam bentuk kemasan. Packaging itu enggak mahal, semua ada tulisan diberi merk apa, dari kecamatan mana diberi merk apa, merknya biar muncul Sragennya bisa muncul,” tutur Jokowi.