Jokowi: Urusan Pilpres Jangan Dibawa-bawa hingga 4 Tahun, Bahaya

14 September 2018 11:02 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo membuka acara Kongres XXXVI Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI). Dalam sambutannya, Jokowi meminta agar semua pihak tak terpecah belah karena pemilu, termasuk Pilpres 2019.
ADVERTISEMENT
Ia juga mengajak agar masyarakat tak mempermasalahkan soal perbedaan politik selama bertahun-tahun. Sebab, hal ini bisa membahayakan bagi negara.
"Sudahlah, kalau ada Pilkada, Pilwalkot, Pilgub, Pilpres, sudah yang paling baik coblos. Jangan dibawa-bawa tiga tahun, empat tahun masih dibawa urusan Pilpres, Pilkada," kata Jokowi di Auditorium The Forest Resort, Bogor, Jumat (14/9).
Menurut Jokowi, keadaan tersebut merupakan hasil kerja para politikus. Namun ia meminta agar masyarakat tak terpengaruh.
"Pinternya politikus di situ mempengaruhi tapi jangan kita terpengaruh dalam waktu cukup lama karena berbahaya bagi negara ini," tambahnya.
Sebab, kata Jokowi, perpecahan karena pemilu merupakan suatu hal yang sangat merugikan bagi bangsa. Terlebih pemilu merupakan agenda lima tahunan bangsa Indonesia.
"Aset terbesar bangsa ini adalah persatuan aset terbesar ini adalah persatuan, persaudaraan, kerukunan enggak ada yang lain," tegas Jokowi.
ADVERTISEMENT
"Jangan sampai karena pilihan bupati, gubernur atau presiden yang tiap lima tahun diadakan kita terpecah. Rugi besar bangsa ini," pungkasnya.