news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi Usul ASEAN Kerja Sama Mitigasi Bencana dengan Jepang

14 November 2018 23:41 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan KTT Ke-21 ASEAN-Cina di Pusat Konvensi Suntec, Singapura, Rabu (14/11/2018).  (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan KTT Ke-21 ASEAN-Cina di Pusat Konvensi Suntec, Singapura, Rabu (14/11/2018). (Foto: Dok. Biro Pers Setpres)
ADVERTISEMENT
Dalam KTT ke-21 ASEAN-Jepang, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menekankan pentingnya ASEAN dalam memperkuat kerja sama dengan Jepang, khususnya penanggulangan bencana. Jokowi menyebut, bersama negara-negara ASEAN, Jepang sebagai mitra pertama ASEAN merupakan kawasan yang rentan terhadap bencana.
ADVERTISEMENT
"Dalam tiga dekade terakhir, 40 persen bencana terjadi di kawasan Asia di mana 90 persen menyebabkan korban jiwa dan 50 persen lebih menyebabkan kerugian ekonomi. Data PBB (Perserikatan Bangsa-bangsa) tahun ini memprediksi kerugian ekonomi akibat bencana di kawasan ini mencapai lebih dari USD 160 miliar per tahun hingga 2030," ungkap Jokowi di Singapura, dikutip dari siaran pers Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin, Rabu (14/11).
Jokowi menjelaskan, baru-baru ini, Indonesia turut mengalami bencana gempa bumi dan tsunami di Sulawesi Tengah dengan korban jiwa mencapai lebih dari 2.200 jiwa. Sebanyak 68.000 bangunan mengalami kerusakan.
Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan KTT Ke-21 ASEAN-Cina di Pusat Konvensi Suntec, Singapura, Rabu (14/11/2018).  (Foto: ANTARA FOTO/Bayu Prasetyo)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo menghadiri pertemuan KTT Ke-21 ASEAN-Cina di Pusat Konvensi Suntec, Singapura, Rabu (14/11/2018). (Foto: ANTARA FOTO/Bayu Prasetyo)
"Bencana alam akan selalu menjadi bagian dari kehidupan kita. Kita tidak dapat mencegah bencana alam. Namun, kita dapat meminimalisir korban dan perlu memastikan bahwa terdapat sumber yang akan mendukung bangkitnya wilayah bencana," tuturnya.
ADVERTISEMENT
Oleh karenanya, Jokowi menilai perlu ada kerja sama mengenai mitigasi dan penanggulangan bencana. Bentuk penguatan kerja sama itu dapat dilakukan terkait mekanisme peringatan dini, pembangunan infrastruktur tahan bencana, hingga pendanaan untuk rekonstruksi dan rehabilitasi pasca-bencana.
"Kerja sama strategi pembiayaan dan asuransi bencana juga sangat penting. Ide ini telah mulai dibahas pada ASEAN Leaders' Gathering dengan Dana Moneter Internasional-Bank Dunia di Bali bulan lalu," kata Jokowi.
Gagasan ini dinilai tidak hanya penting bagi Indonesia yang memang sebagian wilayahnya rawan terhadap bencana. Jokowi beranggapan, negara-negara di kawasan rawan bencana lainnya juga turut merasakan hal yang sama.
"Diperlukan keterlibatan dan kerja sama banyak pihak untuk mendukung ide ini. Perlu kolaborasi antara pemerintah sebagai regulator dan pembuat kebijakan, kelompok bisnis asuransi, dan partisipasi masyarakat luas," pungkasnya.
ADVERTISEMENT