news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi Yakin Masalah Penceramah Radikal di Masjid Teratasi

4 Juni 2018 17:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komarudin Hidayat. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Komarudin Hidayat. (Foto: Yudhistira Amran Saleh/kumparan)
ADVERTISEMENT
Saat bertemu dengan praktisi sosial dan budaya di Istana Merdeka hari ini, Presiden Joko Widodo banyak menerima masukan soal paham-paham radikal yang marak di masyarakat. Koordinator Jaringan Gusdurian, Alissa Wahid, misalnya, sempat menyampaikan ke Jokowi soal adanya masjid-masjid yang mengajarkan radikalisme.
ADVERTISEMENT
"Misalnya (disampaikan) oleh Mbak Alisa Wahid, sekitar 40 masjid yang dia survei di kawasan DKI itu penceramahnya atau khatibnya radikal. Mengajarkan radikalisme dan intoleransi," kata salah seorang peserta pertemuan, Azyumardi Azra, yang ikut menyimak paparan Alissa, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (4/6).
"Tapi Pak Jokowi menegaskan bahwa sebetulnya masalah itu sedikit banyak sudah diatasi. Karena dia sudah menugaskan ada orang, pimpinan dari lembaga sosial keagamaan tertentu untuk melakukan perbaikan di dalam masjid," lanjut dia.
Di kesempatan yang sama, Guru Besar UIN Syarif Hidayatullah Ciputat Komarudin Hidayat menegaskan saat bertemu dengan Jokowi, dibahas pula soal penceramah di masjid yang berada di lingkungan BUMN.
"Kita juga peduli terhadap ceramah keagamaan yang masuk pada berbagai tempat di BUMN maupun di masjid-masjid ya itu ironis. Itu masjid BUMN tapi penceramahnya pro khilafah," ucap Komarudin Hidayat.
ADVERTISEMENT
Untuk itu ia meminta pemerintah menjelaskan pada masyarakat soal pentingnya mencegah penyebaran paham khilafah. Sebab, persoalan khilafah bukan semata persoalan keagamaan saja.
"Tapi ini eksistensi dari bangsa ini, mengapa HTI khilafah dari berbagai negara ditolak termasuk di Timur Tengah, sama saja itu mengambil alih negara," bebernya.
Pertemuan Jokowi dengan 42 praktisi yang bergelut di bidang sosial, budaya dan keagamaan dilakukan secara tertutup selama dua jam. Selain Azyumardi Azra dan Komarudin Hidayat, hadir pula Koordinator Jaringan Gusdurian Alissa Wahid.