news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jokowi: Yang Berani Ganti Ideologi, Berhadapan dengan Pemuda Pancasila

3 Maret 2019 16:58 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Capres nomor urut 01 Joko Widodo. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Capres nomor urut 01 Joko Widodo. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo memperingatkan masyarakat Indonesia untuk tidak mencoba mengganti ideologi Pancasila. Ia menyebut, siapapun yang mencoba melakukan hal tersebut, akan berhadapan dengan Pemuda Pancasila.
ADVERTISEMENT
"Jangan sekali-kali, jangan ada yang coba mengganggu ideologi kita Pancasila. Jangan sampai ada yang berani mengganti ideologi kita Pancasila. Saya yakin, yang berani akan berhadapan dengan Pemuda Pancasila. Sekali layar berkembang, jangan main-main," kata Jokowi di deklarasi dukungan baginya oleh Pemuda Pancasila, Istora Senayan, Jakarta, Minggu (3/3).
Sebab, menurut Jokowi, ideologi Pancasila merupakan pemersatu ratusan etnis di Indonesia. Ia pun membandingkan nasib Indonesia dengan Afghanistan yang hanya memiliki tujuh suku, namun dua di antaranya berkonflik.
"Afghanistan punya tujuh suku di sana, dua suku berkonflik sudah 40 tahun belum selesai sampai sekarang. Sementara Indonesia punya 714 suku," tuturnya.
Capres 01 Joko Widodo di acara Deklarasi Pemuda Pancasila di Istora Senayan Jakarta. Foto: Raga Imam/kumparan
Jokowi bercerita, ia sudah tiga kali bertemu dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani. Ghani selalu memperingatkan Jokowi untuk berhati-hati memimpin bangsa karena Indonesia terdiri dari berbagai macam suku, ras, dan agama.
ADVERTISEMENT
"Ibu Rula Ghani (ibu negara Afghanistan) menyampaikan, 'Afghanistan ini negara kaya, setelah konflik dan perang ada dua yang dirugikan, wanita dan anak-anak. Itulah mengapa Ibu Negara Afghanistan bilang, kalau ada konflik di Indonesia, apalagi konflik agama, segera diselesaikan," jelas Jokowi.
"Harus tegas, jangan ragu-ragu. Kalau ragu-ragu, bisa seperti Afghanistan, susah untuk disatukan," pungkasnya.
Capres nomor urut 01 Joko Widodo (tengah) menyampaikan pidato politik saat Deklarasi Relawan Pemuda Pancasila DKI Jakarta di Istora Senayan Jakarta, Minggu (3/3/2019). Foto: ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso
Selain itu, Jokowi juga sempat menyinggung pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan di Pilpres 2019. Ia mengingatkan, agar jangan sampai antar tetangga tidak saling bertegur sapa karena perbedaan politik di Pilpres 2019.
Dalam acara tersebut hadir turut sejumlah tokoh seperti Ketua Tim Kampanye Nasional (TKN) Erick Thorir hingga Ketua DPR RI Bambang Soesatyo.