Joni: Pak Jokowi, Saya Ingin Beasiswa Agar Jadi Pengacara Kayak Hotman

19 Agustus 2018 11:07 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Joni (Tengah) tiba di Kemenpora (Foto: Jamal Ramdhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Joni (Tengah) tiba di Kemenpora (Foto: Jamal Ramdhan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Bocak heroik pemanjat tiang bendera, Johannes Adekalla alias Joni direncanakan akan bertemu dengan Presiden Jokowi, Senin (20/8). Dalam kesempatan itu, Joni ingin curhat kepada Jokowi tentang kondisi sekolah-sekolah di NTT. Ia ingin agar Jokowi memperhatikan sekolah-sekolah di NTT.
ADVERTISEMENT
“Minta diperhatikan sekolah di NTT,” ujar Joni saat bertemu pengacara Hotman Paris di Kopi Johny, Kelapa Gading Jakarta Utara, Minggu (19/8).
Jokowi saat pengukuhan anggota Paskibraka Nasional di Istana Negara, Rabu (15/8/2018). (Foto: Dok Kemenpora)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi saat pengukuhan anggota Paskibraka Nasional di Istana Negara, Rabu (15/8/2018). (Foto: Dok Kemenpora)
Hotman yang berada di samping Joni, kemudian membisikkan tambahan permintaan untuk disampaikan ke Jokowi. Hotman membisikkan agar Joni meminta beasiswa hingga lulus sarjana hukum.
“Bapak Presiden saya mau minta beasiswa hingga lulus fakultas hukum agar bisa jadi pengacara kayak Bapak Hotman,” ucap Joni keras menirukan Hotman.
Joni saat mencari uang di mobil Lamborghini milik Hotman Paris. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Joni saat mencari uang di mobil Lamborghini milik Hotman Paris. (Foto: Fachrul Irwinsyah/kumparan)
Joni juga ingin agar Jokowi memperhatikan sekolah-sekolah di NTT tanpa alasan. SMP Negeri 1 Silawan, Atambua, NTT yang merupakan tempat sekolah Joni kondisinya sangat mengenaskan.
Fasilitas di sekolah Joni berada di samping Puskesmas Silawan, namun kondisinya berbanding terbalik dengan kondisi puskesmas yang terbilang mewah. Ada beberapa fasilitas sekolah yang memprihatinkan. Bahkan, ketersedian WC dan air bersih di sekolah Joni masih minim.
ADVERTISEMENT
Terkadang sekolah Joni terendam air saat dilanda banjir. Selain itu, sekolah tersebut belum dilengkapi dengan fasilitas Wi-Fi. Padahal, fasilitas tersebut sangat dibutuhkan di era yang serba online ini.