Jual Program Soeharto, Partai Berkarya Targetkan 80 Kursi DPR di 2019

15 Juli 2018 14:33 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso. (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso. (Foto: Garin Gustavian Irawan/kumparan)
ADVERTISEMENT
Partai Berkarya besutan Tommy Soeharto menargetkan 80 kursi di DPR RI dalam Pemilu Legislatif 2019. Hal itu diungkapkan Sekjen Partai Berkarya, Priyo Budi Santoso saat perayaan HUT Partai Berkarya yang kedua hari ini.
ADVERTISEMENT
Priyo sangat yakin target perolehan 80 kursi di DPR ini dapat tercapai.
“(Target) 80 kursi. Tidak ragu, kami ingin mengatakan mohon izin Partai Berkarya menargetkan 80 kursi DPR RI secara nasional,” ucap Priyo di DPP Partai Bekarya, di Pangeran Antasari, Jakarta Selatan, Minggu (15/7).
Menurut dia, untuk meraih simpati publik, Partai Berkarya akan 'menjual' berbagai pemilikiran Presiden kedua RI, Soeharto. Sebab, ada beberapa pemikiran Soeharto yang dianggap mampu menjawab persoalan bangsa saat ini.
“Dan kami berpandangan beberapa ajaran Pak Harto ini sebenarnya kalau mau kami ingin ajukan sebagai alternatif untuk mencari jalan keluar dari berbagai hiruk pikuk dan perselisihan bangsa yang tak kunjung selesai,” ujarnya.
Salah satu program Pak Harto yang dianggap mampu mengatasi persoalan bangsa, kata Priyo, adalah soal trilogi pembangunan.
ADVERTISEMENT
“Kami meyakini beberapa ajaran Pak Harto mengenai trilogi pembangunan, mengenai jalur pemerataan, pertumbuhan ekonomi, serta menjaga kesetabilias keamanan yang mantap itu perlu dijaga," ujar eks politikus Golkar ini.
Titiek Soeharto, Wakil ketua dewan pertimbangan partai Berkarya (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Titiek Soeharto, Wakil ketua dewan pertimbangan partai Berkarya (Foto: Garin Gustavian/kumparan)
"Jika pemerintah mau sedikit saja mengikuti beberapa ajaran, kebaikan pada zaman Pak Harto itu, saya kira ini salah satu solusi yang hari ini kita tawarkan kepada masyarakat,” sambungnya.
Priyo tak keberatan jika memang ada anggapan Partai Berkarya identik dengan figur Soeharto. Menurut dia, Partai Berkarya dan Soeharto memang tak bisa dipisahkan.
“Jadi begini nyatanya memang Pak Harto adalah ikon kami. Beliau adalah simbol dan pemimpin yang kami hormati. Kalau beberapa partai lain juga mengikonkan Bung Karno, kami menghormati itu dan izinkanlah kami secara terbuka kepada seluruh masyarakt kami juga mengindolakan Bapak Pembangunan Pak Harto sebagai ikon kami,” kata Priyo.
ADVERTISEMENT