Jumlah Penderita DBD di Denpasar Meningkat

7 Februari 2019 20:33 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Demam berdarah Foto: Thinstock
zoom-in-whitePerbesar
Demam berdarah Foto: Thinstock
ADVERTISEMENT
Memasuki puncak musim hujan, kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Denpasar, Bali cukup meningkat. Catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Denpasar kasus DBD pertanggal 5 Februari kemarin mencapai 64.
ADVERTISEMENT
Jumlah ini meningkat sebanyak 10 kasus dibandingkan bulan Januari yang mencapai 54 kasus. Hal itu disampaikan oleh Kadis Kesehatan Kota Denpasar, Luh Putu Armini saat dihubungi kumparan, Kamis (7/2). "Ada peningkatan memang tapi tidak signifikan," kata Luh Putu Armini. Luh Putu Armini menuturkan penyebaran kasus ini hampir merata di seluruh kecamatan di Kota Denpasar. Sementara untuk daerah yang paling banyak terjangkit DBD yaitu warga di Kecamatan Denpasar Selatan dan Kecamatan Denpasar Barat. Rata-rata warga yang terserang DBD usianya masih muda.
Petugas melakukan pengasapan (fogging) untuk membasmi nyamuk Aedes aegypti. Foto: NTARA FOTO/Irwansyah Putra
Selain hujan, faktor rumah penduduk yang rapat dan kondisi lingkungan yang tidak higienis dinilai jadi faktor pemicu meningkatnya kasus ini. Sri mengatakan, sejak september 2018 lalu, Dinkes secara aktif melakukan pengasapan secara berkala untuk membunuh nyamuk. "Ada pengaruhnya karena kepadatan tinggi, kalau ada yang tergigit nyamuk cepat dia menular," lanjut dia. "Sebenarnya lebih penting gerakan anti jentik agar nyamuknya tidak menetas dari jentiknya. Walaupun ada penderita dari luar misalnya".
ADVERTISEMENT
Diharapkan dengan gerakan ini populasi nyamuk akan menjadi sedikit dan bisa dicegah. Namun apabila masyarakat tidak peduli maka DBD ini akan menular. "Itu yang menyebabkan kasus meningkat," tuturnya.