Jurkam Jokowi Termasuk Farhat Abbas Dinasihati Agar Tak Main Gimmick

13 September 2018 10:13 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Farhat Abbas. (Foto: Instagram/@farhatabbastv226)
zoom-in-whitePerbesar
Farhat Abbas. (Foto: Instagram/@farhatabbastv226)
ADVERTISEMENT
Juru kampanye Jokowi - Ma'ruf Amin, termasuk Farhat Abbas dinasihati Ketua DPD Golkar Jabar, Dedi Mulyadi. Nasihat ini keluar setelah Farhat mengeluarkan pernyataan kontroversial.
ADVERTISEMENT
Farhat menyebut pemilik Jokowi akan masuk surga, dan yang memilih selain Jokowi akan masuk neraka.
"Masyarakat pekerja itulah seharusnya mendapatkan perlindungan negara, mulai dari asuransi kesehatan sampai jaminan hari tua. Jadi semua mainannya program, gimmick enggak usah ada. Gimmick itu membawa kebodohan kok bukan kecerdasan,” tutur Dedi, Kamis (13/9).
(Dalam bahasa Inggris gimmick mengandung arti alat atau tipu muslihat atau tipuan. Dalam istilah lain gimmick juga disebut sebagai salah satu strategi pemasaran dengan menggunakan cara-cara yang tidak biasa agar cepat dikenal).
Dedi menjelaskan, kalimat yang dilontarkan Farhat soal surga dan neraka itu, akan memberikan implikasi negatif terhadap nilai moral politik. Pernyataan Farhat juga tak strategis.
“Kalimatnya cukup ringan, tetapi menyeret agama yang suci ke dalam politik pragmatis. Saya kira itu sangat tidak strategis,” kata Dedi.
ADVERTISEMENT
Menurut Dedi, pandangan Farhat sangat kontraproduktif. Baiknya melakukan pendidikan politik melalui pernyataan-pernyataan yang dilontarkan.
"Sebenarnya konten Pak Jokowi ini sangat banyak karena hasil kerja beliau sudah terasa. Karena itu, nalarnya harus diarahkan menuju pemahaman kualitas program,” ujarnya.
Selain itu, kokohnya suprastruktur dan infastruktur ekonomi Indonesia menurut Dedi sangat perlu disiarkan. Kondisi ekonomi Indonesia yang prudent menurut dia justru terjadi di tengah ketidakpastian ekonomi global.
“Silakan cek saja, masyarakat Indonesia masih bisa tuh belanja di pasar. Para petani masih bisa tenang mengolah sawah dan ladang. Sektor industri kita bertahan dan berproduksi maksimal. Kenapa tidak ini saja yang disampaikan ke publik?" tutupnya.