news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Jurnalis Saudi Minta Jumlah Masjid Dikurangi Karena Banyak Mudaratnya

22 Februari 2018 5:02 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Muslim beribadah. (Foto: AFP/Karim Sahib)
zoom-in-whitePerbesar
Muslim beribadah. (Foto: AFP/Karim Sahib)
ADVERTISEMENT
Jurnalis surat kabar al-Watan, Mohamed al-Suhaimi, baru-baru ini memancing kemarahan masyarakat Arab Saudi. Dalam sebuah wawancara dengan MBC, Suhaimi mengusulkan agar jumlah masjid di Saudi dikurangi dan tingkat suara speaker masjid diturunkan.
ADVERTISEMENT
“Jumlah masjid di Arab Saudi terlalu banyak, lebih banyak mudaratnya daripada manfaatnya,” kata Mohamed al-Suhaimi di wawancara dengan MBC.
Dilansir Middle East Eye, Kamis (22/2), Kementerian Kebudayaan dan Informasi Arab Saudi sendiri sudah memanggil Suhaimi untuk dimintai keterangan lebih lanjut terkait wawancara tersebut pada Senin (19/2).
Masjidil Haram. (Foto: AFP/Arif Ali)
zoom-in-whitePerbesar
Masjidil Haram. (Foto: AFP/Arif Ali)
Menurut Suhaimi, suara azan di masjid membuat jemaah dan anak-anak terganggu. “Panggilan azan itu di mana-mana sehingga menimbulkan kepanikan di negara ini,” imbuhnya.
Hasil wawancara Suhaimi dengan MBC langsung mendapatkan kecaman dari pihak kerajaan. Tidak hanya itu, masyarakat juga turut bereaksi keras terhadap ujaran Suhaimi.
“Bagaimana mungkin seruan untuk salat (dianggap) menakut-nakuti anak-anak. Mendengarkan azan kepada anak yang baru lahir adalah sunah. Anak-anak terbiasa dibesarkan mendengarkan (azan) lima kali sehari,” bunyi akun @ayobqorban dalam menanggapi Suhaimi.
ADVERTISEMENT
Pemilik akun Twitter @mohammed2_al, juga turut bereaksi dengan menuliskan, “Apakah kamu sudah gila mengusulkan menghentikan azan? Suhaimi hanya berbicara untuk dirinya sendiri, dia mengeluarkan komentar aneh”.
Suhaimi menilai dengan mengurangi jumlah masjid yang ada akan berdampak dengan meningkatnya jumlah jemaah di setiap masjid. Azan merupakan panggilan salat bagi umat Islam di seluruh dunia, dan di Saudi seruan azan juga sebagai penanda bahwa toko-toko harus tutup untuk pergi ke masjid dan melakukan salat.