Jutaan Sapi di India Akan Segera Punya Kartu Identitas

6 Januari 2017 7:52 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Sapi (Foto: Youtube)
Kartu identitas biasanya hanya akan diberikan pada penduduk sebuah wilayah, sebagai tanda pengenal seseorang. Namun di India berbeda, kartu identitas juga akan segera dimiliki oleh sapi.
ADVERTISEMENT
Sekitar 88 juta ekor sapi Sapi di India akan segera mendapatkan kartu tanda pengenal dalam program statistik terbaru pemerintah Narendra Modi. Diharapkan pada tahun 2017, semua sapi di India itu sudah akan mendapatkan 12 digit nomor pengenal khusus.
Diberitakan media India Economic Times pekan ini, pemerintah New Delhi akan mengerahkan 100 ribu orang teknisi untuk disebar ke seluruh negeri. Mereka akan bertugas memasang penanda kuning kecil seberat 8 gram di telinga sapi. Kartu tanda pengenal sapi berdasarkan penanda kuning itu akan dipegang oleh peternak.
Penanda kuning di telinga terhubung dengan data digital untuk melacak aktivitas dan informasi seputar sapi tersebut. Pemilik dan pemerintah India nantinya bisa memonitor siklus reproduksi, waktu vaksinasi dan melakukan intervensi ilmiah guna meningkatkan produksi dan kualitas susu sapi.
ADVERTISEMENT
Dengan cara ini pemerintah menargetkan peningkatan pemasukan negara di sektor peternakan sapi pada tahun 2022.
Sebenarnya ini bukan kali pertama India memberikan tanda pengenal untuk sapi. Tahun 2007, polisi perbatasan India memotret sapi-sapi di desa Bengal Barat dan memberikan mereka kartu pengenal. Tujuan agar sapi-sapi itu tidak dicuri dan diselundupkan ke Bangladesh.
Sapi dianggap hewan suci di India. Di beberapa negara bagian India, membunuh sapi bisa dihukum penjara hingga maksimal 10 tahun. Itulah sebabnya peruntukan sapi di India hanya untuk diambil susunya, bukan sapi pedaging. Akibatnya produksi susu India berlimpah.
Berdasarkan survei ekonomi India tahun 2016, negara itu merupakan produsen susu terbesar dunia dengan produksi mencapai hampir 147 juta ton antara 2014-2015, atau 18,5 persen dari produksi total dunia.
ADVERTISEMENT