Kabareskrim: Silakan Pikirkan Agar Lapangan Tembak Tak Membahayakan

18 Oktober 2018 14:37 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kabareskrim Polri, Irjen Pol Arif Sulistyanto. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kabareskrim Polri, Irjen Pol Arif Sulistyanto. (Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan)
ADVERTISEMENT
Setelah insiden peluru nyasar di Gedung DPR, lokasi Lapangan Tembak Senayan diusulkan untuk dipindahkan. Kabareskrim Irjen Pol Arief Sulistyanto menyerahkan masalah pemindahan Lapangan Tembak kepada instansi terkait.
ADVERTISEMENT
"Mereka sedang latihan. Bagaimana agar keberadaan lapangan tembak tidak membahyakan pihak lain, kan dekat DPR. Ini menjadi pemikiran pengambil kebijakan. Itu (peluru memang) berasal dari Lapangan Tembak dan sedang latihan menembak," kata Arief usai memberikan pengarahan dalam rakornis kepada anggota reskrim di Yogyakarta, Kamis (18/10).
Retakan kaca jendela di lantai 20 ruang 20.03 milik anggota Fraksi PAN Totok Daryanto diduga dari peluru nyasar dari lapangan tembak. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Retakan kaca jendela di lantai 20 ruang 20.03 milik anggota Fraksi PAN Totok Daryanto diduga dari peluru nyasar dari lapangan tembak. (Foto: Helmi Afandi Abdullah/kumparan)
Arief menjelaskan bahwa pagar terakhir area Lapangan Tembak dengan dinding gedung DPR hanya 297 meter. Sedangkan jarak jangkauan pistol Glock 17 yang digunakan pelaku sampai 2.300 meter. Sehingga beruntung tidak ada yang menjadi korban dalam kejadian peluru nyasar.
Terlebih, Glock 17 yang digunakan pelaku menggunakan mode yang bisa menembakkan peluru lebih dari satu dengan sekali menekan pelatuk.
"Tapi jarak efektifnya tidak sampai 2.300 meter, sehingga kalau 300 meter masuk akal. Nanti akan saya sampaikan bukti-buktinya kepada Ditreskrimum untuk disampaikan kepada teman-teman media," jelasnya.
Kondisi lapangan tembak di Senayan. (Foto: Raga Imam/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Kondisi lapangan tembak di Senayan. (Foto: Raga Imam/kumparan)
Arief tidak bisa menyampaikan dampak yang ditimbulkan bila peluru nyasar itu kena orang. "Ya untungnya nggak kena," ujarnya singkat.
ADVERTISEMENT
Arief memastikan proyektil yang ditemukan pada Senin dan Rabu berasal dari sumber tembakan yang sama. Hanya saja, ada satu proyektil yang belum ditemukan, yakni di lantai 20.
"Kami sudah melakukan pemeriksaan proyektil, mengukur jarak, dan pemeriksaan laboratoris terhadap proyektil itu. Semuanya identik dengan senjata yang kemarin sudah diperiksa dan ternyata bersumber dari senjata yang sama. Orang yang latihan menembak tersangka," ucap dia.
Sebelumnya, dua peluru nyasar ditemukan di ruang anggota fraksi Demokrat Vivi Sumantri Jayabaya di lantai 10 dan ruang anggota fraksi PAN Totok Daryanto di lantai 20, di ruang kerja anggota DPR Fraksi Demokrat Khatibul Umam Wiranu di lantai 9 lalu pada Rabu (17/10).
Pada Senin (15/10), dua proyektil peluru menyasar ke ruang anggota DPR di lantai 13 dan 16. Di lantai 13 itu merupakan ruangan anggota Fraksi Golkar Bambang Heri Purnama, sedangkan di lantai 16 merupakan ruangan anggota Fraksi Gerindra Wenny Warouw.
ADVERTISEMENT
Yang terbaru, pada Kamis (18/10) polisi menemukan proyektil keenam di ruangan anggota Fraksi PDIP Effendi Simbolon di lantai 6. Proyektil ini ditemukan setelah polisi menyisir ke sejumlah ruangan di gedung Nusantara I.