Kadis LH: Truk Sampah DKI yang Sempat Ditahan di Bekasi Sudah Dilepas

18 Oktober 2018 13:17 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Truk pengangkut sampah. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Truk pengangkut sampah. (Foto: Ainul Qalbi/kumparan)
ADVERTISEMENT
Pemkot Bekasi telah mengeluarkan surat kepada Pemprov DKI Jakarta mengenai pengelolaan Tempat Pembuangan Sampah Terpadu (TPST) Bantar Gebang sejak tanggal 26 September 2018. Dalam surat tersebut Pemkot Bekasi memberlakukan jam terbatas untuk pengangkutan sampah dari DKI Jakarta ke Bantar Gebang mulai pukul 21.00 WIB sampai pukul 05.00 WIB.
ADVERTISEMENT
Atas surat tersebut Pemkot Bekasi sempat menahan truk sampah Pemprov DKI yang mengangkut sampah pada siang hari. Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta Isnawa Aji membenarkan peristiwa tersebut.
Isnawa menjelaskan para sopir truk sampah sempat ditanyakan keadaannya oleh para keluarga karena belum pulang. Para sopir tersebut, kata Isnawa, memang tidak berani meninggalkan truk yang ditahan karena takut ada kerusakan.
Petugas DLH angkut sampah dengan truk compactor (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Petugas DLH angkut sampah dengan truk compactor (Foto: Jamal Ramadhan/kumparan)
“Nah, kemarin itu ada truk yang ditahan karena pulang dari Bekasi dari Bantar Gebang, dan ada truk yang ditahan karena baru mau pulang. Yang sudah buang ke Bantar Gebang ya pulang ke Jakarta dong. Nah, yang masih ada sampahnya, lanjut ke Bantar Gebang,” kata Isnawa saat dihubungi, Kamis, (18/10).
Isnawa mengungkapkan pihaknya sebenarnya terus berkoordinasi dengan Dishub Bekasi, sehingga truk sampah DKI yang ditahan sudah dilepas Kamis (18/10) dini hari.
ADVERTISEMENT
“Truk sampahnya jam 02.00 WIB sudah dilepas, itu ada 51 truk. Saya kan kontakkan terus sama Kadishub Bekasi,” ujar Isnawa.
Isnawa menuturkan, sebelumnya memang ada perjanjian pada tahun 2015 bahwa truk sampah boleh ke Bantar Gebang selama 24 jam. Namun karena sudah ada surat yang dikeluarkan Pemkot Bekasi maka ia sudah menginstruksikan jajarannya untuk mengikuti peraturan.
“Saya sudah perintahkan anak buah saya. Sekarang ikutin aturan perjanjian kerja sama deh, walaupun dulu dikasih diskresi kalau truk kompaktor boleh lewat Bekasi Barat. Kemarin itu semua jalur masih berjalan kecuali Bekasi Barat,” tutur Isnawa.
“Saat mobil bak terbuka saya lewat situ dicegat karena kan hanya boleh jam 9 malam sampai jam 5 pagi. Terus juga diperiksain STNK. Mana mau kita kasih STNK asli, nanti hilang lagi,” pungkasnya.
ADVERTISEMENT